kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pembiayaan ke sektor produktif naik dua digit


Jumat, 16 November 2018 / 16:35 WIB
Pembiayaan ke sektor produktif naik dua digit
ILUSTRASI. Suwandi Wiratno


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pertumbuhan industri multifinance secara umum masih seret, namun pembiayaan ke segmen produktif masih melaju. Buktinya, outstanding pembiayaan ke sektor produktif masih tumbuh dua digit. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai September 2018, total outstanding pembiayaan mencapai Rp 435,7 triliun. Jumlah ini hanya naik 6% dari periode yang sama di 2017 yang sebesar Rp 410,8 triliun.

Pada saat yang sama, nilai piutang pembiayaan yang mengalir ke segmen produktif lewat pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja justru tumbuh jauh lebih tinggi. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini nilainya mencapai Rp 159,2 triliun alias naik 12,7% secara tahunan.

Dari jumlah tersebut, pembiayaan investasi masih mendominasi yakni sebesar Rp 135,4 triliun. Sementara Rp 23,8 triliun sisanya berasal dari segmen pembiayaan modal kerja.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menilai pertumbuhan pembiayaan ke segmen produktif ini didorong oleh sejumlah faktor. Diantaranya karena pelaku usaha mulai makin rajin untuk masuk ke segmen tersebut.

Sejak beberapa waktu ke belakang, kondisi ekonomi memang dinilai makin menantang. Sehingga perusahaan pembiayaan harus makin kreatif untuk membuka pasar-pasar baru yang bisa dimasuki. Nah pembiayaan ke sektor produktif seperti UMKM menjadi salah satu alternatif yang dipilih.

Selain itu, faktor lain adalah soal pendataan pembiayaan. Menurut dia, sebelumnya tak banyak multifinance yang mengklasifikasikan nasabah berdasarkan segmen usaha. 

Padahal beberapa debitur eksisting menggunakan barang yang dibiayai untuk melakukan usaha. "Misalkan mobil yang diambil lewat kredit sebenarnya dipakai untuk menunjang usaha," kata dia belum lama ini.

Meski menunjukan pertumbuhan cukup positif, namun pembiayaan ke sektor produktif ini masih jadi minoritas dari total portofolio pembiayaan indsutri. Dimana porsi pembiayaan investasi dan modal kerja masing-masing mencapai 31% dan 5,4%.

Sementara pembiayaan multiguna yang biasanya dipakai untuk kebutuhan konsumtif masih mendominasi dengan 58,4% dari total outstanding pembiayaan hingga kuartal ketiga ini. Lalu sisanya merupakan pembiayaan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×