kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BBM naik, kredit macet meningkat


Senin, 10 November 2014 / 09:10 WIB
BBM naik, kredit macet meningkat
ILUSTRASI. Mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan sekali lagi mencalonkan diri sebagai presiden AS dalam pemilu presiden AS 2024 ,di Palm Beach, Florida, A.S. 15 November 2022. REUTERS/J


Reporter: Adhitya Himawan, Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Para bankir di Tanah Air menghadapi pekerjaan berat di ujung tahun ini. Pasalnya, selain terhimpit likuiditas ketat dan perlambatan kucuran kredit, bank yang mereka kelola mesti mengantisipasi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

Kenaikan harga BBM bakal  memicu kenaikan rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL). Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), menyatakan, kenaikan harga BBM berpotensi meningkatkan rasio NPL sebesar 0,1%-0,2%. 

Kenaikan harga bensin juga menurunkan kemampuan bank menyalurkan kredit. “BI sudah hitung-hitungan naiknya kecil, namun harus tetap waspada,” kata Halim, akhir pekan lalu. Kenaikan NPL hingga 0,2% terjadi andai harga BBM hanya naik Rp 1.000 per liter. Proyeksi lain BI, harga BBM menggerek kenaikan inflasi sekitar 1%-1,3%. 

Kenaikan inflasi berujung pada kenaikan bunga. “Tapi, kalau ada kenaikan suku bunga, tidak akan terlalu besar dampaknya, karena ada penurunan permintaan,” tambah Halim.

Strategi bankir

Yang jadi masalah, tren kenaikan NPL sudah terjadi. Hingga September 2014, delapan dari 10 bank besar mengalami peningkatan kredit bermasalah (lihat tabel). Dus, sejumlah bankir mulai menghitung efek kenaikan BBM. “Kami selalu melakukan stress test atas kenaikan suku bunga, inflasi, atau nilai tukar, dan kombinasinya ketiganya,” ujar Taswin Zakaria, Presiden Direktur Bank Internasional Indonesia (BII). 

Proyeksi BII, bila harga BBM naik, lonjakan NPL tak akan sampai 1%. Sebagai langkah antisipasi, BII meredam konsentrasi kredit pada sektor yang rentan terhadap kenaikan BBM. Misal sektor kredit otomotif, perhotelan, dan ritel. “Kami masih memonitor perkembangan di sektor-sektor itu, khususnya perhotelan,” tambah Taswin.

Roy Armand Arfandy, Plt Direktur Utama Bank Permata yakin, kenaikan harga BBM tidak berdampak signifikan. Sebab, kenaikan BBM sudah diantisipasi oleh pengusaha. "Permata sedang melakukan stress test efek kenaikan BBM terhadap NPL, namun hasilnya belum keluar,” ujar Roy.

Hingga akhir tahun, Bank Permata menargetkan NPL gross di bawah 1,4%. Karena itu, mereka memonitor ketat eksposur kredit. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menimpali, kenaikan BBM berefek negatif terhadap NPL kredit konsumsi. "Sebab daya beli masyarakat melemah," ujarnya. 

Namun, kenaikan BBM bakal berdampak positif dalam jangka panjang sebab bisa menguatkan mata uang dan neraca negara membaik. Agus Haryoto Widodo, SVP Micro Business Development Group Bank Mandiri juga menilai, kenaikan BBM akan berdampak negatif terhadap debitur mikro. “Kami minimalkan dengan meningkatkan kehati-hatian,” tandasnya.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×