Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Ambisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masuk ke bisnis asuransi sudah dalam tahap final. Bank yang terafiliasi dengan Group Djarum ini batal mengakuisisi perusahaan asuransi yang sudah berdiri. Sebagai gantinya, BCA membentuk perusahaan sendiri.
“Modal awal perusahaan baru ini adalah Rp 70 miliar,” terang Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmaja saat ditemui di Bank Indonesia Senin (27/8). Seiring waktu, sebagai induk usaha, BCA berkomitmen menggenapkan modal asuransi ini menjadi Rp 100 miliar.
Sebelumnya, selain opsi akuisisi dan pembentukan usaha sendiri, BCA juga mempertimbangkan peluang joint venture dengan perusahaan asuransi yang sudah berdiri. Nantinya, perusahaan ini berada di bawah kelolaan anak usaha BCA yang bergerak di sektor sekuritas.
Asuransi yang dikembangkan merupakan produk asuransi jiwa. Di antaranya adalah term insurance, hospital dan medical. "Kami akan menjajaki bancassurance juga,” tutur Jahja. Memanfaatkan bisnis pemegang saham pengendali, asuransi ini akan dipasarkan lewat BCA dan terhubung dengan produk bank.
Jahja berharap, pembentukan bisnis asuransi ini bisa berjalan paralel dengan restrukturisasi manajemen di perusahaan sekuritas yang tahun lalu sudah diakuisisi BCA. Pada akhir tahun ini, PT Dinamika Usaha Jaya Securities yang merupakan perusahaan asuransi hasil akuisisi, akan diubah namanya menjadi PT BCA Sekuritas. Selanjutnya BCA berniat menyuntikkan modal segar ke sekuritasnya ini sebesar Rp 100 miliar.
Meski sudah jelas, Jahja belum mau memberi bocoran nama perusahaan asuransi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News