Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Berlakunya pelonggaran plafon pemberian kredit atau loan to value (LTV) pada kredit pemilikan rumah (KPR) ini akan mendongkrak pertumbuhan kredit di tahun 2016 ini. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyampaikan, jika kredit perumahan naik maka akan mendorong sektor ekonomi lain untuk naik, seperti semen, batubara, kayu, kaca dan perabotan untuk kebutuhan rumah.
Menurutnya, dengan uang muka atau down payment 15% dan LTV 85% akan mendorong konsumen melakukan pinjaman kredit rumah, karena uang muka rendah ini bertepatan dengan suku bunga kredit murah. BCA memasang target pertumbuhan KPR antara 10%-12% dengan adanya pelonggaran LTV KPR ini. "Setidaknya, penyaluran untuk KPR minimal Rp 6 triliun di tahun ini saja," kata Jahja, Rabu (31/8).
Artinya, bank yang terafiliasi oleh Grup Djarum ini akan mencatat penyaluran KPR mencapai Rp 65 triliun di akhir tahun 2016 dari perhitungan realisasi kredit Rp 59,41 triliun di akhir tahun 2015. Adapun, outstanding kredit BCA sudah mencapai Rp 62 triliun per hari ini. "BCA mencairkan kredit KPR Rp 2 triliun per bulan, dan pelunasan cicilan sekitar Rp 1,6 triliun per bulan. Artinya, kredit bersih sekitar Rp 400 miliar per bulan," terangnya.
Selain itu, BCA menawarkan bunga KPR single digit untuk nasabah baru, yaitu bunga KPR 7,99% untuk 3 tahun, kemudian 8,99% untik 3 tahun berikutnya. Jahja menambahkan, pertumbuhan KPR ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit BCA yang ditargetkan sebesar 10%-11% di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News