kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.694.000   -13.000   -0,76%
  • USD/IDR 16.401   5,00   0,03%
  • IDX 6.606   19,09   0,29%
  • KOMPAS100 964   -2,78   -0,29%
  • LQ45 747   -0,24   -0,03%
  • ISSI 206   0,68   0,33%
  • IDX30 388   0,44   0,11%
  • IDXHIDIV20 470   1,92   0,41%
  • IDX80 109   -0,32   -0,29%
  • IDXV30 114   -1,22   -1,06%
  • IDXQ30 127   0,06   0,05%

BCA Boyong UMKM Binaan ke BCA Expoversary 2025: Bukti Pendampingan & Pembinaan


Rabu, 26 Februari 2025 / 20:38 WIB
BCA Boyong UMKM Binaan ke BCA Expoversary 2025: Bukti Pendampingan & Pembinaan
SVP Corporate Communication BCA, Susanti Nurmalawati dan Co-Founder and Creative Conceptor Tulola, Happy Salma berinteraksi dengan UMKM Binaan BCA di BCA Expoversary 2025. (Dok. Kontan)


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA terus mendukung ekosistem UMKM di Indonesia melalui program Bakti BCA. SVP Corporate Communication BCA, Susanti Nurmalawati menjelaskan, BCA akan memberi dukungan terbaik kepada UMKM untuk terus tumbuh dan bisa go internasional.

Beberapa hal yang dilakukan adalah mendorong sertifikasi halal dan pendampingan. Wanita yang biasa disapa Santi itu optimistis UMKM tetap tumbuh meski ekonomi sedang fluktuatif.

“BCA do the best buat UMKM. Kalau untuk target (pertumbuhan), kita enggak bisa tentukan karena ada isu global dan nasional,” katanya kepada Tim Kontan saat sesi diskusi bertajuk Bukti Bakti BCA Rajut Kolaborasi UMKM dan Pengrajin Lokal di ICE BSD pada Sabtu, (22/2/2025).

Sampai 2025, BCA memiliki ribuan UMKM binaan. Meskipun tidak menyebutkan angka secara rinci, Santi memastikan UMKM binaan BCA terus naik. Bahkan, di sepanjang 2024 BCA memfasilitasi penerbitan 2000 sertifikat halal untuk UMKM.

Lebih lanjut, BCA selalu mencari potensi dari desa binaan BCA yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Melalui potensi ini, BCA membuka peluang pasar bagi UMKM. Peluang pasar ini yang harus dimaksimalkan UMKM.

Di sisi lain, Santi menambahkan UMKM memiliki kesulitan di bidang branding. Belum lagi masalah finansial berupa laporan keuangan yang belum terpisah dari si pemilik. Namun, UMKM sebenarnya punya kualitas yang dapat bersaing, sehingga harus didorong agar dapat membuka peluang ekonomi yang lebih besar.

“Mereka perlu di-branding. Bakatnya banyak sekali di daerah-daerah itu. Mereka sebenarnya punya potensi dan produk unik-unik,” sambung Santi.

Senada dengan Santi, Co-Founder and Creative Conceptor Tulola Happy Salma berharap BCA dapat terus mendukung UMKM di Indonesia. Sebagai pelaku bisnis, ia menyadari Indonesia memiliki berbagai macam kultur dan karakter yang menarik.

“BCA punya stamina yang panjang karena saya tahu membina dan mendampingi itu bukanlah sesuatu yang mudah,” ungkap Happy kepada Kontan.

Menurut Happy, UMKM harus membuka kolaborasi untuk menambah nilai produk. Hal ini salah satunya terlihat dari  produk perhiasan  milik Tulola yang dihasilkan melalui kolaborasi UMKM tersebut  dengan pengrajin perak dari Desa Wisata Taro, salah satu desa binaan Bakti BCA di Bali. Tujuannya agar produk perhiasan Tulola memiliki ciri khas mulai dari cerita dan sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Happy, ciri khas tersebut dapat menambah nilai jual produk, sehingga memiliki histori. “Produk ini enggak cuma motif, tapi punya spiritual journey dari leluhur. Jadi, setiap produk ada maknanya,” lanjut Happy.

Happy berharap, UMKM dapat membuka potensi pasar lokal sebelum go internasional. Bila pasar lokal sudah mendapat pasar lokal, UMKM dapat membuka atau menjual produk ke pasar internasional. Dan, tentunya hal ini berdampak bagi penambahan tenaga kerja dan menghidupi ekonomi keluarga di Indonesia.

Sebagai informasi, BCA menyelenggarakan BCA Expoversary 2025 di ICE BSD, Tangerang, hingga Minggu, (23/02/2025). Selain memberikan diskon dan promo untuk berbagai brand, BCA turut menghadirkan UMKM binaan program Bakti BCA seperti Kampung Batik Gemah Sumilir, Wisata Wayang Desa Wukirsari, Wastra Warna Alam, dan lainnya.

Berbagai UMKM tersebut  menghadirkan banyak produk unik dan memiliki nilai dari daerah masing-masing. Kampung Batik Gemah Sumilir dari Pekalongan misalnya, menampilkan batik khas Pekalongan yang dibuat oleh masyarakat lokal. Tak hanya itu, ada juga kain dan tenun Wastra Warna Alam dari Sumba Timur yang menghadirkan produk tenun ramah lingkungan.

“Kain dan tenun semuanya dari bahan alami dan tumbuh-tumbuhan,” kata Cornelis, perwakilan dari Wastra Warna Alam kepada Kontan.

Selanjutnya: BRI Manajemen Investasi Raih Tiga Penghargaan di Anugerah Manajer Investasi 2025

Menarik Dibaca: Bali Soap Luncurkan Produk Body Butter dan Hand Cream Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×