kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA Catat Penyaluran Kredit Multiguna Capai Rp 2,44 Triliun Per Februari 2023


Selasa, 25 April 2023 / 14:20 WIB
BCA Catat Penyaluran Kredit Multiguna Capai Rp 2,44 Triliun Per Februari 2023
ILUSTRASI. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat adanya pertumbuhan yang signifikan dari penyaluran kredit multiguna di awal tahun 2023../pho KONTAN/Caarolus Agus Waluyo/05/10/2020.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat adanya pertumbuhan yang signifikan dari penyaluran kredit multiguna di awal tahun 2023.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyebutkan, per Februari 2023 kredit multiguna BCA mencatatkan pertumbuhan sebesar 212% year on year (YoY) menjadi Rp 2,44 triliun.

“Kami melihat minat kredit multiguna yang terus membaik seiring kondisi perekonomian nasional yang semakin baik selepas pandemi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/4).

Baca Juga: Catat Kinerja Impresif, BCA Perpanjang BCA Expoversary 2023 hingga 30 April

Hera mengungkapkan bahwa pihaknya mengharapkan adanya pertumbuhan positif terhadap kredit multiguna di tahun ini. Terutama, kata dia, dengan antusiasme nasabah atas penyaluran kredit multiguna usaha dapat terus berlanjut seiring dengan periode Ramadan dan Idul Fitri bersama pemulihan perekonomian nasional.

“Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, kami optimis menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas, dan melangkah secara pruden di tahun 2023. Kami berkomitmen terus mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor,” ungkapnya.

 

Dia menjelaskan, sehubungan dengan tingkat suku bunga kredit BCA, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BCA merupakan salah satu yang terendah di industri, dengan rincian Kredit Korporasi 7,90%, Kredit Retail 8,10%, Kredit Konsumsi - KPR 7,20%, dan Kredit Konsumsi - Non KPR 5,96%.

Lebih lanjut, Hera menambahkan bahwa secara historis, pihaknya melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat menjelang perayaan Idulfitri di kuartal II 2022 lalu.

“Hal ini sejalan dengan sektor usaha yang mengantisipasi naiknya permintaan barang dari masyarakat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×