Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Pengetatan aturan bisnis kartu kredit tidak membuat bisnis ini melempem. Perbankan melihat, potensi bisnis kartu kredit di tahun 2012 tetap cerah, lantaran ceruk pasar belum tergarap maksimal. Bank pun mematok target tinggi di bisnis ini.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, menargetkan, pertumbuhan kartu kredit tahun ini antara 20%-25. Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini membidik penerbitan sebanyak 300.000 kartu baru.
Tambahan ini mendongkrak jumlah kartu yang beredar menjadi 2,4 juta kartu sampai Desember 2012. Jika dibandingkan tahun sebelumnya ada kenaikan sebesar 14%. "Potensinya masih sangat menjanjikan, ini membuat kami optimistis," kata Henry Koenaifi, Direktur Konsumer BCA, Selasa (31/1).
Dari sisi nilai pembiayaan, bank memproyeksikan bakal bertambah menjadi Rp 6 triliun pada akhir 2012, atau tumbuh 20% dari realisasi 2011.Volume transaksi menggunakan kartu kredit dan debit diestimasi bakal mencapai 500.000 transaksi.
Dari bisnis ini, bank memperoleh komisi atau fee based income. Dengan menaikkan pendapatan non-bunga, keuntungan bank ke depan bakal lebih stabil, sehingga ada ruang lebih besar untuk menurunkan net interest margin (NIM). "Tahun ini, BCA mengincar fee based income tumbuh 50%," kata Henry.
Untuk mendukung target tersebut, BCA memperluas pasar dengan membidik transaksi melalui internet. Kemarin (31/1), BCA meluncurkan BCA KlikPay, sebagai sarana pembayaran belanja online bagi nasabah yang memiliki fasilitas KlikBCA individu dan BCA Card.
BCA menggandeng lima merchant belanja online yakni bhinneka.com, blibli.com, CBN.net.id, gudangvoucher.com dan livingsocial.co.id. Ke depan BCA akan gandeng 20 merchant lain.
Ina Suwandi, Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA menuturkan, di akhir 2011, penggunan KlikBCA Individu mencapai 2,72 juta, sedangkan penggunan BCA Card sekitar 2 juta kartu.
BCA tak sendirian. Bank Mandiri sebelumnya telah meluncurkan portal belanja online www.tokone.com. Portal ini merupakan tempat transaksi di dunia maya bagi nasabah Mandiri
Handayani, Senior Vice President Consumer Cards Group Mandiri, mengatakan selain memberikan kemudahan, situs e-commerce ini bisa menekan biaya promosi. Selama ini, Mandiri harus mencetak brosur atau katalog belanja untuk mengumumkan program promosi terbaru kepada pemilik kartu kredit.
Target nilai transaksi di toko itu hanya Rp 6 miliar sebulan. Sedangkan target transaksi kartu kredit Mandiri di seluruh e-commerce sebesar Rp 50 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News