Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh bank-bank besar telah merilis kinerjanya pada kuartal III 2020. Hampir semua bank dari kelompok ini memang mengalami penurunan kinerja di tengah tekanan pandemi Covid-19. Namun, yang menarik diulas BCA sebagai bank swasta besar mampu mengungguli perolehan laba bersih bank-bank pelat merah yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu jadi jawara.
Teranyar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah merilis kinerjanya. Net profit bank ini anjlok hingga 43,05% jadi hanya Rp 14,11 triliun per September 2020 dari Rp 24,78 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).
Penurunan ini sejalan dengan turunnya pendapatan bunga bersih 6,2% dari Rp 69,86 triliun menjadi Rp 57,08 triliun. Beban pencadangannya juga mengalami kenaikan 22,5% dari Rp 15,1 triliun menjadi Rp 18,5 triliun. Beban lain-lain naik dari Rp 13,7 triliun menjadi Rp 16,7 triliun.
Baca Juga: BRI catatkan pertumbuhan kredit setinggi 4,8% di tengah pandemi, ini pendorongnya
Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, di tengah kondisi pandemi saat ini, laba bersih pasti sudah tidak akan mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu. "Di tengah ketidakpastian yang ada, kami memang harus fokus untuk mencari selamat. Sehingga laba pasti akan turun," katanya saat paparan virtual, Rabu (11/11).
Untuk ekspansi, BRI hanya akan fokus mendorong segmen UMKM secara selektif. Sampai akhir tahun, bank ini masih tetap mempertahankan target kredit tumbuh 4%-5%.
Dalam kesempatan yang sama, Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI menjelaskan, bahwa laba kuartal III 2019 sudah jadi level terendah tahun ini. Sehingga pada kuartal IV diharapkan bisa lebih baik lagi.
Laba bersih Bank Mandiri juga merosot tajam dari Rp 20,25 triliun pada kuartal III 2019 menjadi hanya Rp 14,2 triliun. Penurunannya mencapai 30,73% YoY. Ini seiring dengan mengerutnya pendapatan bunga bersih bank ini sebesar 4,27% YoY jadi Rp 43,38 triliun dan meningkatnya biaya pencadangan sebesar 52,8% ke Rp 15,69 triliun.
Baca Juga: Laba Bank BRI turun 43% jadi Rp 14,1 triliun di kuartal III
Sebelum pandemi mencuat, dua bank ini merupakan pencetak laba tertinggi di Indonesia. Namun, posisi terbaik berhasil diambilalih BCA di tengah tekanan Covid-19. Bank swasta terbesar di tanah air ini mampu mengantongi laba bersih Rp 20 triliun atau hanya turun 4,2% YoY.
Sama seperti bank lain, BCA juga menanggung kenaikan beban pencadangan, namun pendapatan bunga bersih bank ini masih tumbuh 9,0% YoY menjadi Rp 40,8 triliun terutama ditopang oleh beban bunga yang rendah.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan laba bersih Rp 4,32 triliun atau turun 63,9% yoy dari Rp 11,97 triliun di akhir September 2019. Penurunan itu tidak lepas dari penurunan pendapatan bunga bersih dan kenaikan pencadangan.
Baca Juga: Ada pandemi, transaksi cash management Bank Mandiri (BMRI) malah naik 24% yoy
Adapun CIMB Niaga mengalami penurunan laba bersih sebesar 36,8% YoY menjadi Rp 1,86 triliun dan Bank Danamon mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 1,47 triliun atau turun 32% secara YoY.
Hanya Bank Panin dari kelompok ini yang masih mencatatkan kenaikan net profit sebesar 5,2% menjadi Rp 2,33 triliun.
Selanjutnya: Laba Bank BRI turun 43% jadi Rp 14,1 triliun di kuartal III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News