kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

BCA Nilai Dinamika Pasar KPR Menantang di Tengah Pelemahan Daya beli


Senin, 08 Desember 2025 / 18:58 WIB
BCA Nilai Dinamika Pasar KPR Menantang di Tengah Pelemahan Daya beli
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Central Asia (BCA) di Bogor, Sabtu (1/3/2025). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menilai pasar kredit pemilikan rumah (KPR) masih menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2025.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menilai pasar kredit pemilikan rumah (KPR) masih menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2025. Pelemahan ekonomi dan turunnya daya beli membuat permintaan kredit ikut terkoreksi.

EVP Consumer Loan BCA, Welly Yandoko, mengatakan kondisi makroekonomi yang melemah serta kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi faktor utama penurunan permintaan KPR.

“Dinamika pasar KPR saat ini cukup menantang. Kenaikan harga bahan pokok dan melemahnya daya beli membuat permintaan kredit turun,” ujar Welly kepada Kontan, Kamis (4/12/2025).

Baca Juga: BCA Optimistis Perpanjangan Insentif PPN DTP Bakal Dongkrak Penyaluran KPR

Selain konsumen, investor juga cenderung menahan diri masuk ke sektor properti. Ketidakpastian prospek pasar sewa dan nilai properti ke depan membuat minat investasi belum pulih.

Di tengah tekanan tersebut, kinerja KPR BCA tetap tumbuh meski moderat. Hingga Oktober 2025, portofolio KPR BCA meningkat 6,5% secara tahunan (year-on-year/YoY) dan 1,08% secara bulanan (month-on-month/MoM). Total penyaluran KPR selama sepuluh bulan pertama tahun ini mencapai Rp 32,6 triliun.

BCA berharap situasi membaik pada 2026. Welly menilai insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) serta kebijakan loan to value (LTV) 100% masih berpotensi mendorong minat pembelian rumah pertama.

Data Bank Indonesia menunjukkan tren serupa di industri. Pertumbuhan KPR perbankan per Oktober 2025 melambat ke 6,8% YoY, jauh di bawah 10,8% YoY pada periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: BCA Optimistis Perpanjangan Insentif PPN DTP Bakal Dongkrak Penyaluran KPR

Tekanan kualitas kredit juga meningkat, terlihat dari kenaikan rasio NPL KPR menjadi 3,28% dari 2,69% pada Oktober 2024.

Menghadapi tahun depan, BCA menegaskan akan berupaya menjaga momentum pertumbuhan. “Tahun 2026 KPR BCA akan berupaya bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan industri,” pungkas Welly.

Selanjutnya: Indofood CBP (ICBP) Diramal Cetak Pertumbuhan Dua Digit Tahun 2026, Ini Pendorongnya

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (9/12), Hujan Sangat Lebat Guyur Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×