Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menilai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China tidak berdampak langsung pada kondisi perbankan di dalam negeri.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, imbas perang dagang justru akan terasa pada sektor riil jika jumlah permintaan terhadap komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti batu bara, bijih besi menurun akibat negara tujuan ekspor mengurangi kapasitas produksinya.
“Dampaknya tidak langsung, misalnya China turun produksi lokalnya, itu permintaan batu bara, bijih besi bisa turun,” Jahja, Senin (9/7).
Selain itu, pengaruh perang dagang saat ini tidak memberi dampak yang cukup besar pada kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan. Meski begitu, resiko pada perusahaan-perusahaan yang akan mengalami kesulitan membayar utang tetap ada.
“Menurut saya kalau kita mengikuti perkembangan baik-baik, NPL tidak akan terlalu berdampak. Bahwa akan ada perusahaan yang gagal bayar itu normal," sambungnya.
Jahja menambahkan, pemerintahan Trump tersebut berani melakukan perang dagang dengan China lantaran kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) sedang dalam kondisi yang positif. Terbukti dari langkah AS yang sudah mengerek suku bunga The Fed hingga 1% dari basis 1,25% tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News