Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit tahun 2016 di level 12%-13%. Meski demikian, Bank Central Asia (BCA) masih memproyeksikan pertumbuhan kredit sepanjang tahun depan di bawah target regulator yaitu di level 10%.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit di level tersebut lantaran melihat laju pertumbuhan ekonomi yang belum kencang pada 2016.
"Target pertumbuhan kredit sementara di sekitar 10% berdasarkan asumsi kemampuan pertumbuhan ekonomi. Tapi kalau ternyata laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tren yang membaik, kami sanggup menargetkan pertumbuhan kredit sampai dengan 14% karena dari segi likuditas dan CAR BCA kuat," kata Jahja di Jakarta, Senin (14/12).
Jahja bilang, target pertumbuhan kredit dikisaran 10% tersebut merupakan angka yang dimasukkan perseroan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016. Namun, kata Jahja, angka tersebut dapat direvisi pada pertengahan tahun jika memang pertumbuhan kredit kuartal I dan II-2016 dalam tren yang meningkat.
"Kami bisa mengubah target pertumbuhan kredit kalau memang nantinya tren kredit naik dan memang saat ini telah masuk dalam tren pertumbuhan," jelas Jahja.
Lebih lanjut Jahja menyebutkan, dalam situasi saat ini, kemungkinan permintaan kredit dari sektor infrastruktur mengalami peningkatan. Sektor investasi pun sudah mulai menggeliat meski belum dalam jumlah yang lumayan besar.
Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi dalam tren pertumbuhan pada 2016, APBN lancar dan daya beli masyarakat kembali meningkat, maka sektor konsumer akan meningkat.
"Consumer goods pun akan mengalami peningkatan," ucap Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News