kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

BCA suntik modal bagi anak usaha


Senin, 01 Juli 2013 / 06:47 WIB
BCA suntik modal bagi anak usaha
ILUSTRASI. Harga emas Antam turun Rp 2.000 per gram dan buyback emas Antam juga turun Rp 1.000 per gram pada hari ini (22/1)


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Bank Central Asia mulai mewujudkan niatnya menjadi induk usaha atau holding company di industri jasa keuangan. Bank yang teralifilasi dengan Grup Djarum ini berencana memperbesar kepemilikan saham dan menyuntikkan modal ke anak usaha non-bank.

Saat ini, BCA sedang menanti restu Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan kepemilikan di Asuransi Umum Central Sejahtera Insurance (CSI) dan Perusahaan pembiayaan sepeda motor, Central Sentosa Finance (CSF).

BCA berencana meningkatkan kepemilikan saham di CSI dengan membeli 75% saham Dana Pensiun BCA. Pengambilalihan ini membuat BCA memiliki 100% saham CSI, sebab 25% saham CSI dimiliki BCA Finance. BCA juga berencana meningkatkan kepemilikan saham dengan membeli 45% saham CSF milik Multikem Suplindo dan Sinar Mitra Sepadan Finance.

Dengan pengambilan saham dari pemegang saham CSF, kepemilikan BCA di akan meningkat menjadi 70% sebab 25% saham CSF telah dimiliki BCA Finance. "Selain BI, kami juga sedang minta izin dari regulator terkait atas pengalihan saham ini," ujar Sekretaris Perusahaan BCA, Inge  Setiawati, pekan lalu.

Rencana BCA terhadap kedua anak usaha ini sudah dirumuskan sejak tahun 2010. Namun, BCA tidak bisa langsung masuk karena terbentur aturan BI. Regulator perbankan ini melarang bank berivestasi langsung pada perusahaan yang baru berdiri atau usaha yang merugi.

Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja, menambahkan, selain peningkatan saham pada dua anak usaha tersebut, BCA juga berencana menginjeksi modal segar pada BCA Sekuritas. Rencananya, BCA akan menambahkan modal sebesar Rp 100 miliar.   

Penambahan modal ini akan terealisasi setelah mendapat lampu hijau BI. Saat ini, BCA sedang dalam proses pengajuan izin. "Nanti BCA Sekuritas akan memayungi lini usaha asuransi dan pembiayaan," tambah Jahja. Saat ini, BCA Sekuritas sedang melakukan sinergi infrastruktur dengan BCA

Konsep bank menjadi induk usaha yang memiliki anak usaha non bank sudah dimulai sejak tahun 2000-an. Konsep ini bertujuaan mewujudkan one stop services untuk nasabah. Bagi bank, layanan ini lebih mudah diwujudkan jika tergabung dalam satu grup karena sinerginya cepat.

Bank BUMN merupakan pelopor bank sebagai induk usaha. Bank Mandiri memiliki Mandiri Group, BNI dengan BNI Incorporated, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki BRI Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×