Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 50% hingga akhir tahun ini. Pada akhir 2015, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk ini membukukan laba bersih senilai Rp 23,43 miliar.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, per September 2016, pihaknya sudah mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp 24,09 miliar.
"Pertumbuhan laba memang signifikan, laba sebelum pajak Rp 32 miliar. Kalau perkiraan setelah pajak Rp 24 miliar," kata John, Selasa (8/11). Pertumbuhan laba bersih ini mencapai 57,14% dibandingkan pencapaian September tahun lalu yang hanya Rp 15,33 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang penyaluran pembiayaan BCA Syariah yang tumbuh 27,7% year on year (yoy) dari Rp 2,66 triliun menjadi Rp 3,39 triliun per September 2016. "Peningkatan tersebut didorong pertumbuhan biaya yang baik," jelas John.
Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross BCA Syariah pada sembilan bulan pertama 2016 terjaga di level rendah 1,1%. Sementara, NPF nett terjaga di level 0,3%.
"Kami akan menjaga NPF di level 1%," imbuh John. Asal tahu saja, berdasarkan Statistik Perbankan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus NPF bank umum syariah (BUS) tercatat naik 25 basis poin (bps) yoy, atau naik 23 bps dibanding Juli 2016 menjadi 5,55%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News