Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan total dana kelolaan wealth management sampai akhir 2018 bisa mencapai Rp 27,5 triliun. Saat ini realisasi dana kelolaan wealth management BCA sebesar Rp 26 triliun.
“Target dana kelolaan tersebut diluar aset asuransi, jadi yang benar benar wealth management,” kata Christine Setyabudhi, SEVP Wealth Management BCA ketika ditemui setelah acara kerjasama BCA dengan Eastpring, Senin (5/11).
Selain dana kelolaan, sebenarnya dari bisnis wealth management, BCA juga mendapatkan fee based atau pendapatan non bunga. Menurut Christine, pendapatan dari fee based wealth management ini masih kecil dan dirinya belum mau merinci angkanya.
Suwignyo Budiman, Direktur BCA menambahkan, dengan semakian banyak kerjasama dengan manajer investasi diharapkan tambahan produk dan layanan investasi ke nasabah akan semakin beragam.
“Selain itu bank juga akan mendapatkan kontribusi dari fee based income,” kata Suwignyo ketika ditemui di tempat yang sama.
Sampai saat ini menurut Christine sebagian besar dana kelolaan nasabah wealth management banyak ditempatkan di obligasi pemerintah. Beberapa produk obligasi dan sukuk ritel baru seperti ST002 dan ORI015 menurut BCA cukup banyak peminatnya.
Suwignyo menambahkan, porsi BCA di penjualan produk SBR dan ORI cukup besar dibandingkan dengan bank lain.
Untuk mengoptimalkan bisnis wealth management, BCA sampai saat ini sudah melakukan kerjasama dengan delapan mitra perusahaan management investasi. Dengan kerjasama dengan Eastpring Investment maka diharapkan akan semakin banyak pilihan dan produk yang bisa diberikan ke nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News