Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Bukan tanpa pertimbangan, DPK yang dipatok single digit dipandang Sulaiman sudah sejalan dengan strategi pendanaan perusahaan. Sebab, Bank Mandiri memang tengah gencar menggenjot dana murah untuk menjaga cost of fund (CoF) agar lebih terkendali.
Catatan saja, pada September 2019 lalu posisi CoF Bank Mandiri ada di level 2,87%, meningkat dari pencapaian di akhir 2018 sebesar 2,55%. Lewat strategi pengumpulan dana murah, tahun ini pihaknya menarget CoF dapat terjaga di kisaran 2,7%-3,0%. Sedangkan untuk tahun depan, CoF diharapkan stabil di level 2,6% hingga maksimal 2,9%.
Baca Juga: Penyaluran melambat, BI pangkas proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini jadi 8%
Memakai proyeksi kinerja di tahun 2020 tersebut, Sulaiman berharap laba bersih dapat meningkat lebih positif di kisaran 6%-7% yoy. "Kami akan terus mendorong pertumbuhan di tahun 2020 dengan menjaga kualitas aset," terang Sulaiman.
Pertumbuhan laba yang hanya dipatok satu digit tersebut bisa jadi disebabkan adanya penurunan dari sisi profitabilitas perusahaan.
Tahun 2020, seiring dengan tren penurunan bunga yang berlanjut, net interest margin (NIM) Bank Mandiri ditarget 5,3%-5,5%. Target tersebut lebih rendah dari prognosa Bank Mandiri di akhir tahun sebesar 5,4%-5,6%.
Sekadar informasi saja, sampai dengan akhir September 2019 lalu Bank Mandiri mencetak NIM 5,58% turun 8 basis poin (bps).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News