Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pembiayaan maritim mungkin masih terasa asing di telinga. Pembiayaan yang dilakoni perusahaan pembiayaan ini masih membutuhkan pendalaman risiko.
Darwan Tirtayasa, Direktur Utama PT Federal International Finance Spektra menilai, ada dua hal yang menggerakkan pihaknya masuk ke pembiayaan maritim. Pertama, potensi laut yang sangat luas. Kedua, jumlah nelayan yang banyak. Namun pihaknya masih minim pengalaman di bidang kemaritiman, termasuk pengukuran risiko.
"Dari sisi komersial, ada dua hal yang kami perhatikan dalam menyalurkan pembiayaan maritim. Dari jumlah nelayan sangat menarik. Namun dari sisi risiko pembiayaan masih diperlukan pendalaman," terang Darwan.
Karena pembiayaan maritim merupakan bisnis baru, pihaknya banyak berdiskusi dengan perbankan yang lebih dulu masuk ke ranah ini. Berdasarkan pengakuan dari pelaku pembiayaan perbankan, risiko cukup bervariasi. Ada yang mengatakan risiko cukup terkendali. Namun adapula pendapat yang mengatakan risiko pembiayaan maritim sangat besar. Mendapat jawaban yang tidak seragam ini, FIF Spektra melakukan pendalaman ke lapangan untuk mengukur risiko.
Selain terjun langsung ke lapangan, mitigasi risiko yang dilakukan FIF Spektra adalah bekerja sama dengan perusahaan penjaminan yakni Assipindo, dimana Jamkrindo merupakan salah satu penjamin kreditnya. Jamkrindo juga bertindak sebagai penutup kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News