kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.160   40,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,03   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,71   1,41%
  • LQ45 830   12,49   1,53%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 423   6,66   1,60%
  • IDXHIDIV20 509   7,46   1,49%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,64   0,52%
  • IDXQ30 141   1,91   1,38%

Begini Respon BRI Terkait Kenaikan BI Rate 50 Basis Poin Jadi 4,25%


Kamis, 22 September 2022 / 15:16 WIB
Begini Respon BRI Terkait Kenaikan BI Rate 50 Basis Poin Jadi 4,25%
ILUSTRASI. Bank Indonesia kembali mengerek bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) di rapat dewan gubernur (RDG) BI di September 2022. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menekan inflasi inti, Bank Indonesia kembali mengerek bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) di rapat dewan gubernur (RDG) BI di September 2022. Pada bulan lalu, bank sentral juga menaikkan bunga acuan 25 bps. 

Artinya, hingga saat ini bunga BI rate telah bertenger di level 4,25%. Melihat hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan akan menyebabkan peningkatan perebutan dana di masyarakat.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan perebutan dana di masyarakat tidak akan seketat pada saat pertumbuhan kredit mencapai double digit. Di sisi lain, likuiditas perbankan khususnya BRI saat ini berada dalam kondisi yang memadai. 

Baca Juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin Jadi 4,25%

"LDR BRI konsolidasian pada akhir Kuartal II 2022 tercatat 88,5%. BRI tentu akan menyesuaikan suku bunga baik produk pinjaman maupun simpanannya sesuai dengan acuan yang terbaru," ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada Kamis (22/9).

Ia menyatakan, secara teknis, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah. Hal tersebut dikarenakan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda beda antar masing masing bank.

"Menurut proyeksi BRI, perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kredit, mengingat suku bunga kredit bukan satu-satunya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional," jelasnya.

Baca Juga: BI Optimistis Ekonomi RI Tahun 2022 Tumbuh hingga 5,3%, Ini Alasannya

Ia menyatakan, berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Oleh karenanya BRI tetap optimistis mampu menumbuhkan kredit secara umum dikisaran 9% hingga 11% yoy hingga akhir tahun 2022. 

"Sampai dengan saat ini tidak merevisi pertumbuhan yang ditetapkan pada awal tahun," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×