kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.324   -14,00   -0,09%
  • IDX 6.780   -22,59   -0,33%
  • KOMPAS100 1.000   -5,22   -0,52%
  • LQ45 773   -3,25   -0,42%
  • ISSI 212   0,30   0,14%
  • IDX30 401   -1,00   -0,25%
  • IDXHIDIV20 484   0,36   0,07%
  • IDX80 113   -0,42   -0,37%
  • IDXV30 119   0,51   0,43%
  • IDXQ30 132   -0,36   -0,27%

Begini strategi BNI memperkuat manajemen risiko kredit impor


Selasa, 26 Juni 2018 / 12:21 WIB
Begini strategi BNI memperkuat manajemen risiko kredit impor
ILUSTRASI.


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sudah menyusun strategi untuk meningkatkan manajemen risiko kredit impor. Hal ini seiring dengan pelemahan rupiah yang terjadi.

Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan, ada dua upaya manajemen risiko kredit impor tahun ini. "Pertama, menyaratkan debitur memiliki natural hedge atau pendapatan yang sama dalam valas," kata Bob kepada Kontan.co.id, Selasa (26/6).

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, maka debitur diwajibkan melalukan hedging. Menurut catatan Bob, eksposure debitur yang mengalami mismatch kurs ini sangat kecil.

Startegi kedua adalah melakukan stress test untuk mengukur kemampuan debitur dalam menghadapi kenaikan kurs. Dengan strategi ini, BNI optimis rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) bisa dimanage dengan baik.

Selain itu, BNI juga berharap ke depan tidak ada penambahan rasio NPL di sektor impor karena pelemahan kurs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×