kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Begini Upaya CIMB Auto Finance Lakukan Diversifikasi Pendanaan


Kamis, 27 Juni 2024 / 21:21 WIB
Begini Upaya CIMB Auto Finance Lakukan Diversifikasi Pendanaan
ILUSTRASI. President Director PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman di Jakarta, Rabu (12/6/2024).


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Auto Finance (CNAF) mencatat pendanaan yang berasal dari pinjaman bank masih mendominasi dengan nilai mencapai Rp6,78 triliun.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengungkapkan walaupun pinjaman bank mendominasi, tetapi perusahaan tetap melakukan diversifikasi sebagai upaya mitigasi terhadap suku bunga acuan yang tinggi. 

Pendanaan yang berasal dari kerjasama perbankan berupa pinjaman jangka pendek dan jangka panjang diimbangi dengan diversifikasi pendanaan seperti  joint financing dan pendanaan pasar modal melalui penerbitan sukuk. 

"CNAF mendapatkan dukungan besar dari induk usaha dalam pembiayaan bersama (joint financing), executing loan dan melakukan diversifikasi pendanaan yang paling efektif," katanya kepada KONTAN," Kamis (27/6). 

Baca Juga: CNAF Catat Piutang Pembiayaan Modal Kerja Capai Rp1,05 Triliun Hingga Mei 2024

Sebagai informasi, perusahaan ini telah menggelar penawaran umum berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024 sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun, pada tanggal 12 Juni 2024 lalu.

Tercatat sampai dengan Mei 2024 pendanaan yang berasal dari joint financing sebesar Rp3,15 triliun, dan sukuk sebanyak Rp300 miliar.

Di sisi lain terkait penentuan bunga pinjaman ke masyarakat, Ristiawan menerangkan bahwa perusahaan tetap mengedepankan pengelolaan dana sesuai dengan profil resiko nasabah (risk based pricing).

Dengan demikian, Ristiawan berharap agar penyaluran pembiayaan terus bertumbuh dan resiko kredit pun tetap terjaga sehingga dapat mencapai keuntungan atau laba sesuai target yang telah ditetapkan perusahaan yaitu sebesar Rp389 miliar atau tumbuh 5% dari realisasi 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×