Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan mudik lebaran di tahun ini berdampak positif terhadap bisnis asuransi perjalanan. Pasalnya, premi pada lini bisnis asuransi perjalanan turut terkerek dari tahun sebelumnya.
Pada momen mudik lebaran tahun ini, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan adanya peningkatan premi asuransi perjalanan sebesar Rp 300 miliar di bulan Mei ini, naik dari momen mudik lebaran tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 200 miliar.
Kendati demikian peningkatan ini masih lebih kecil dari capaian premi pada sebelum terjadinya pandemi covid-19 yaitu di tahun 2019 yang sebesar Rp 765 miliar.
"Dengan dikeluarkannya kebijakan mudik lebaran tahun ini, tentunya mempengaruhi realisasi asuransi perjalanan, tren nya meningkat dibanding tahun lalu yang masih diberlakukan PPKM dan pembatasan mudik lebaran," terang Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto kepada Kontan.co.id, Senin (9/5).
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Perjalanan Terdorong Momen Mudik Lebaran
Dalam mendongkrak kinerja pada asuransi perjalanan, Bern menyebut, perlunya kebijakan pemerintah dalam melonggarkan perjalanan domestik maupun luar negeri. Selain itu, kerjasama dengan travel agent, kerjasama dengan maskapai penerbangan, dan kerjasama dengan agen perjalanan religious/keagamaan.
"Di tahun ini secara spesifik tidak ditargetkan, namun diharapkan premi pada lini bisnis asuransi perjalanan dapat mencapai angka Rp 500 miliar," ujar Bern.
Sebagai gambaran, kontribusi asuransi perjalanan terhadap total premi industri asuransi umum memang tidak lebih dari 1% atau kurang lebih hanya 0,9%.
Salah satu pemain asuransi Siams Insurtech juga mencatatkan adanya kenaikn premi pada lini bisnis asuransi perjalanan hingga April 2022 mencapai Rp 6 miliar dari capaian di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,5 miliar.
Kendati demikian, Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana menyebut, premi di tahun ini masih lebih kecil dari capaian sebelum pandemi di tahun 2019 yang bisa mencapai Rp 11 miliar.
"Kalau dibanding sebelum pandemi di 2019 masih dibawahnya dimana bisa capai Rp 11 miliar waktu itu," ujar Teguh.
Baca Juga: Tugu Insurance Gandeng Telkomsel Untuk Penjualan Produk T Travella
Dengan optimisme mulai dilonggarkannya aturan perjalanan, Simas optimis premi pada lini bisnis asuransi perjalanan bisa mencapai Rp 25 miliar hingga akhir tahun ini. Asuransi perjalanan memang berkontribusi sekitar 5% dari total premi perusahaan.
Guna mendongkrak kinerja dari lini asuransi perjalanan, pihaknya telah menggandeng lebih banyak partner dari pelaku usaha e-commerce untuk memasarkan produknya, atau melakukan kerjasama dengan online travel agency/ticketing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News