kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bersaing ketat dengan fintech, Bukopin dan BCA pilih kerja sama dengan fintech


Selasa, 23 Oktober 2018 / 17:17 WIB
Bersaing ketat dengan fintech, Bukopin dan BCA pilih kerja sama dengan fintech
ILUSTRASI. Mesin EDC dan pemindai kartu Flazz BCA


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di bisnis uang elektronik, pelaku industri perbankan mesti bersaing dengan pelaku teknologi finansial (tekfin) bidang pembayaran atau payment. Pada persaingan ini, produk uang elektronik bank dihadapkan dengan berbagai aturan baik dari regulator.

Melihat persaingan ini, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) memilih strategi dengan menjalin kerja sama dengan pelaku tekfin. Adhi Brahmantya, Direktur Bank Bukopin menyebutkan hingga saat ini Bukopin fokus bekerja sama dengan 8 pelaku tekfin. 

"Kerjasama melalui unit digital bukopin yakni Bukopin Innovation Lab (BNV-Labs) untuk mencari potensi fintech untuk bisa diajak kolaborasi dalam pengembangan fitur produk yang ada kaitannya dengan digital payment," kata Adhi kepada Kontan.co.id, Minggu (21/10).

Lanjut Adhi, Bukopin sudah memiliki produk tabungan digital yang uang elektroniknya bekerjasama dengan Telkom. Telkom sendiri sudah mempunyai ijin lisensi uang elektronik dari regulator.

"Kolaborsi diperlukan tidak hanya dalam efisiensi dari pada bangun sendiri dan time to marketnya. Juga lebih cepat dan penetrasi merchantnya juga langsung saling bersinergi," jelas Adhi.

Adhi menuturkan bila bank ingin meluncurkan produk baru yag ada kaitannya dengan pembayaran digital maka harus memiliki izin dari OJK dan BI. Lantaran mencakup perlindungan konsumer, customer due deligent (CDD), anti pencucian uang serta pencegahan teroris (apuppt).

"Jadi untuk buat produk baru itu harus benar-benar comply," tegas Adhi.

Setali tiga uang, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga lebih memilih kerja sama dalam menghadapi persaingan sembari mematuhi peraturan regulator. Hal tersebut terunhkap dari Direktur BCA Santoso Liem kepada Kontan.co.id pada Minggu (21/10).

"Kami prinsipnya bekerjasama dalam ekosistem. Jadi tidak bermusuhan. Setiap fungsi punya kelebihan dan kelemahan," jelas Santoso.

Meski tidak merinci siapa saja tekfin yang sudah digandeng, Santoso menyatakan BCA lebih memilih opsi kerja sama dari pada harus melakukan pemisahan unit usaha uang elekteknik flazz dari BCA atau Spin off.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×