Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan industri dompet digital tampaknya akan semakin ramai. Mengingat, pemain baru mulai bermunculan masuk ke industri ini untuk siap menambah persaingan.
Ketertarikan pada bisnis dompet digital tak lepas dari peluang yang ada karena masyarakat mulai semakin beralih bertransaksi secara digital dengan uang elektronik. Bank Indonesia (BI) pun mencatat hingga kuartal III yang lalu peningkatan transaksi uang elektronik mencapai 45,05% yoy dengan nilai Rp 209,81 triliun.
Salah satu pemain baru di industri ini ialah AstraPay yang merupakan bagian dari konglomerasi Grup Astra. AstraPay ini pun saat ini banyak memanfaatkan ekosistem dari Grup Astra yang bergerak di sektor otomotif.
Chief Marketing Officer AstraPay Reni Futsy Yama bilang, pihaknya mempunyai positioning yang berbeda dengan beberapa pemain yang lebih dulu hadir. Ia bilang bahwa saat ini AstraPay berfokus untuk memberi layanan di sektor mobility.
“Kami fokus kepada mobility, baik untuk pengguna public transportation maupun pengguna mobil pribadi, bisa memanfaatkan program yang menarik dari AstraPay,” ujar Reni kepada Kontan.co.id, Selasa (23/11).
Baca Juga: Layanan dompet digital OVO berjalan normal tanpa gangguan
Sementara itu, sejak diluncurkan pada September lalu, AstraPay sudah memiliki jumlah pengguna sekitar 3 juta. Terbaru, AstraPay juga mendapat berkah dari pameran GIIAS 2021 yang membuat transaksinya meningkat hingga 100%.
“Ya kita ingin bisa (pengguna) mencapai double dari tahun ini, ke 7 juta,” imbuh Reni.
Sementara itu, pencapaian tersebut bisa menggoyahkan beberapa pemain fintech yang sudah lebih dulu, misalnya OVO. Beberapa minggu sebelumnya, OVO sempat mendapat masalah terkait kesalahpahaman masyarakat mengenai Ovo Finance Indonesia yang kabarnya membuat banyak pengguna mengeluarkan uangnya dari aplikasi tersebut.
Hanya saja, Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit menampik adanya pengurangan jumlah pengguna akibat kasus tersebut. Jika menilik data di google playstore, jumlah pengunduh aplikasi tersebut masih berjumlah 10 juta pengunduh.
“Transaksi di OVO stabil, kami berterima kasih kepada seluruh pihak untuk meluruskan hal tersebut dan menyebarluaskan informasi yang sebenarnya,” ujar Harumi.
Harumi pun bahkan menyebutkan, akan ada inisiatif baru yang akan dikeluarkan bersama Grab sebagai pemilik saham mayoritasnya. Seperti diketahui, Grab baru saja menambah kepemilikan saham di OVO mencapai 90%.
“Saat ini sedang dipersiapkan sejumlah inisiatif yang akan diumumkan dalam waktu dekat, yang bertujuan mengembangkan ekosistem keluarga Grab-OVO sebagai satu kesatuan,” imbuh Harumi.
Pemain dompet digital lain yang juga terus mencatatkan pertumbuhan transaksi ialah DANA. Hingga akhir kuartal III/2021, jumlah pengguna DANA sudah mencapai lebih dari 85 juta pengguna dan dari sisi transaksi, terjadi kenaikan sebesar 158% dibandingkan kuartal III/2020.
CEO DANA Vince Iswara pun bilang bahwa pihaknya optimistis kuartal terakhir tahun ini DANA masih akan melanjutkan pertumbuhan. Terlebih disokong dengan adanya program Harbolnas 11.11 di periode tersebut.
“DANA mencatat, selama pelaksanaan program 11.11 tahun ini terjadi peningkatan transaksi hingga 269% dengan rata-rata pengguna transaksi harian yang bertambah hingga 233% dibandingkan saat Harbolnas tahun lalu,” kata Vince.
Selanjutnya: Transaksi menggunakan QRIS di merchant dompet digital semakin meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News