Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bess Central Insurance, subsidiari Asuransi Central Asia, membukukan pendapatan premi sebesar Rp 158 miliar di sepanjang tahun lalu. Itu berarti, tumbuh 10,5% ketimbang tahun sebelumnya, yakni Rp 143 miliar.
Lini usaha asuransi kesehatan dan kendaraan bermotor mendominasi perolehan premi perseroan hingga mencapai 70%. Sedangkan sisanya berasal dari asuransi properti, asuransi pengangkutan dan lain-lain.
"Kami optimistis, lini asuransi kesehatan dan kendaraan bermotor masih akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan bisnis Bess Insurance di tahun ini," ujar Goenawan Hadidjojo, Direktur Utama Bess Insurance, Kamis (12/3).
Adapun, untuk menopang rencana tersebut, perseroan akan mengembangkan pertumbuhan tenaga pemasar/agen dan terus memperluas jaringan pasarnya. Tidak hanya itu, perseroan juga akan menambah mitra kerjaan dengan bank dan perusahaan pembiayaan, serta diler kendaraan.
Selain itu, sambung dia, Bess Insurance juga akan meluncurkan beberapa produk baru. "Tahun ini, kami juga berencana untuk meluncurkan produk yang kami sebut critical illnes. Produk ini ditargetkan khusus untuk nasabah perbankan," imbuh dia.
Bess Insurance merupakan perusahaan asuransi kerugian yang beroperasi sejak tahun 2011. Hingga kini, Bess Insurance telah hadir di hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia. Seperti, Medan, Makasar, Bandung, Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Pekanbaru dan Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News