Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Guna menyesuaikan kondisi pasar, PT BFI Finance Indonesia Tbk memutar fokus bisnis pada pembiayaan mobil bekas. Director of Retail Business BFI Finance Sutadi mengatakan, risiko pembiayaan mobil baru naik secara tajam, sehingga pihaknya kembali pada strategi bisnis awal yakni berfokus membiayai mobil bekas.
Sekadar gambaran, pada 2014, pembiayaan mobil bekas BFI Finance mencapai 68%.
"Shifting yang ditempuh sejak semester II-2015 ini mengakibatkan pembiayaan mobil baru per Maret 2016 turun sebesar 83% year on year (yoy) ," ungkap Sutadi, Senin (25/4).
Meski demikian, pembiayaan baru (new booking) kuartal I-2016 sudah tumbuh 10% dibandingkan dengan kuartal IV-2015.
Tahun ini, BFI Finance akan fokus pada pembiayaan mobil bekas. Director of Finance & Information Technology BFI Finance Sudjono menyebut, porsinya mencapai 70% dari total portofolio. Lalu, 20% dari total portofolio dialokasikan untuk pembiayaan mobil baru. "Sisanya merupakan pembiayaan motor, alat berat dan multiguna. Saat ini, porsi pembiayaan multiguna masih sangat kecil," jelasnya.
Pihaknya, menggolongkan pembiayaan multiguna sesuai dengan tujuannya. Pembiayaan mobil baru atau bekas pun dapat masuk ke ranah multiguna apabila untuk tujuan produktif.
Di luar multiguna kendaraan, sambung Sudjono, pihaknya juga telah merambah pada pembiayaan properti atau kredit perumahan rakyat (KPR) sejak dua tahun lalu. Adapun tenor pembiayaan properti antara tiga tahun hingga lima tahun. Saat ini, pembiayaan properti baru berkontribusi 1% dari total bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
