kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BFI Finance siapkan anak usaha di bidang pinjaman digital


Selasa, 17 April 2018 / 21:08 WIB
BFI Finance siapkan anak usaha di bidang pinjaman digital


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk sedang mempersiapkan pengoperasian anak perusahaan baru bernama PT Finansial Integrasi Teknologi (FIT) yang bergerak di bidang layanan platform digital lending.

Saat ini rencana pengoperasian itu masih menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait izin usaha.

"Kami masih menunggu izin dari OJK dan saat ini aturannya sedang disempurnakan. Kami juga masih konsultasi agar prosesnya bisa lancar," kata Direktur Keuangan Sudjono di Jakarta, Selasa (17/4).

Anak perusahaan tersebut didirikan dengan tujuan untuk mendukung kinerja operasional perseroan dan entitas anak sehingga mampu meningkatkan profitablitas.

"Anak usaha ini bergerak di bidang teknologi informasi. Sebagai cara perusahaan untuk menghadapi era yang makin dinamis sehingga harus punya profitabilitas dengan menyiapkan anak usaha baru," jelasnya.

Selain itu, kehadiran FIT adalah untuk menyasar segmen pasar yang lebih luas yakni generasi digital. Mereka yang tumbuh dalam kemudahan akses dan teknologi informasi digital.

Dengan menyasar pasar baru tersebut, maka BFI Finance akan mengembangkan pinjaman pembiayaan berbasis digital. Proses pembiayaan ini bersifat non konvesional, sehingga tidak perlu bertatap muka langsung dengan nasabah, baik untuk interview maupun koreksi data.

Emiten dengan kode saham BFIN tersebut merupakan pemegang saham pengendali atas anak perusahaan FIT, dengan kepemilikan saham 99,96% atau Rp2,5 miliar.

"Modalnya saat ini Rp 2,5 miliar dan modal tersebut akan disesuaikam setelah izin operasi dikeluarkan," kata dia.

Sudjono mengatakan, BFI Finance akan memisahkan bisnis inti dengan bisnis pembiayaan digital tersebut. Tujuannya agar tidak terjadi konflik kepentingan dan fokus dalam pengerjaan, sehingga harus dipisah.

"Dikerjakan oleh tim yang berbeda, sehingga penangannya juga berbeda dari sisi benefit, perlakuan dan cara kerja. Jadi saat ini kita lebih fokus meningkatkan profitabilitas sampai kami selesai bangun, "pungkasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×