kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

BI akan memberi waktu cukup untuk penyesuaian


Kamis, 24 Mei 2012 / 09:25 WIB
BI akan memberi waktu cukup untuk penyesuaian
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung memilih pakaian yang dijual di salah satu pusat belanja. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp.


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mematangkan penerbitan aturan kepemilikan mayoritas saham perbankan. Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad meminta kalangan industri tak perlu khawatir dengan aturan itu.

"Kalaupun pembatasan dilakukan, kami akan memberikan waktu yang mencukupi untuk penyesuaian," ungkap Muliaman, Kamis (24/5). Namun, ia tak menyebut berapa lama masa penyesuaian tersebut. Muliaman mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir pembatasan kepemilikan ini akan memperbesar potensi investor atau perbankan asing masuk ke perbankan Indonesia.

Kekhawatiran ini sempat dilontarkan oleh Ketua Perbanas Sigit Pramono. Sigit menyoroti besarnya potensi dana yang dibutuhkan jika aturan kepemilikan mayoritas berlaku. Menurutnya, bila pemegang saham yang ada sekarang mengurangi porsi sahamnya untuk memenuhi ketentuan BI, kemungkinan besar yang akan menyerap adalah investor asing. Investor domestik dikhawatirkan tidak memiliki dana yang memadai.

"Soal daya serap kami hati-hati. Kekhawatiran itu kami perhatikan. Kami menghitung berapa besar kemungkinannya. Kan belum tahu jadinya nanti seperti apa (keputusan finalnya)," tutur Muliaman.

Muliaman menolak menjelaskan bentuk pembatasan yang nantinya bakal dilakukan. Termasuk, apakah kepemilikan saham keluarga juga ikut diatur atau tidak. "Detailnya nanti, deh," ujarnya.

Lantas, apakah aturan ini akan tetap meluncur di akhir Mei atau di awal Juni? "Rapatnya masih panjang tapi kita usahakan untuk tetap on-track," pungkas Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×