kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BI beri bunga 1,5% buat penempatan GWM oleh perbankan


Rabu, 03 Juni 2020 / 16:18 WIB
BI beri bunga 1,5% buat penempatan GWM oleh perbankan
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (9/5/2020). BI kasih bunga 1,5% buat penempatan GWM


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mengucurkan insentif bagi perbankan dalam menghadapi pandemi. Teranyar, Bank Indonesia bakal memberikan bunga terhadap penempatan giro wajib minum (GWM) perbankan.

“Kami akan memberikan jasa giro bagi penempatan GWM perbankan di BI yang sebelumnya tidak ada suku bunga kini akan kami berikan suku bunga 1,5%. Ini akan berlaku bagi semua bank,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers daring, Rabu (3/6).

Baca Juga: Lewat SKB, Kemenkeu dan OJK siap keluarkan skema bank jangkar

Kebijakan ini disebut Perry sebagai lanjutan aksi kucuran likudiitas dari bank sentral sekaligus untuk meringankan beban perbankan terutama dalam melaksanakan program restrukturisasi kredit terimbas pandemi.

Terkait kucuran likuiditas, Perry juga mendorong agar perbankan dapat memanfaatkan fasilitas repo sebelum diberlakukannya skema pinjaman likuiditas via bank jangkar.

“Perbankan punya SBN sekitar Rp 886 triliun, dari nilai tersebut sekitar Rp 520 triliun bisa direpo untuk menambah likuiditas mereka dalam membantu restrukturisasi kredit,” sambungnya.

Baca Juga: Skema pinjaman likuiditas melalui bank jangkar sudah masuk babak final

Sebagai catatan, sejak awal Mei 2020 lalu, BI juga telah memangkas rasio GWM buat bank umum dan bank syariah masing-masing menjadi 3%. Via pelonggaran ini, perbankan diklaim BI waktu itu bisa dapat tambahan likuiditas Rp 102 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×