kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI: Deposito valas turun Rp 4,8 T sebulan terakhir


Jumat, 08 Desember 2017 / 15:36 WIB
BI: Deposito valas turun Rp 4,8 T sebulan terakhir


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga dalam mata uang asing atau valuta asing (valas) tercatat mengalami penurunan di bulan Oktober 2017 dibanding dengan bulan sebelumnya.

Kendati masih tumbuh, DPK valas hanya tumbuh 6,6% secara tahunan atau year on year (yoy) di bulan Oktober menjadi sebesar Rp 702,6 triliun. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan September 2017 yang naik 7% atau sempat mencapai Rp 704,4 triliun.

Jika dirinci, dari sisi deposito terjadi penurunan sebesar Rp 4,8 triliun dalam periode satu bulan dari Rp 304,3 triliun menjadi Rp 299,5 triliun. Pertumbuhan deposito valas juga menurun di bulan kesepuluh tahun 2017 menjadi sebesar 20,1% dibanding September 2017 yang tumbuh hingga 24,5%.

BI mengatakan pertumbuhan valas yang menurun tersebut sejalan dengan melemahnya nilai tukar karena permintaan valas yang tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan penurunan valas juga terjadi akibat imbas dari pertumbuhan ekonomi yang melambat. Hal ini tidak hanya berdampak terhadap sisi DPK saja melainkan juga tercermin di kredit valas yang menunjukkan tren penurunan.

"Harus kami akui perekonomian kita agak melambat, bahkan korporasi yang meminjam dalam bentuk valas pun kecenderungannya saat ini masih melakukan pelunasan, sehingga permintaan memang belum meningkat," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (8/12).

Erwin menambahkan, bank sentral belum terlalu khawatir akan melambatnya DPK valas. Lantaran hal ini juga terjadi secara global, padahal suku bunga valas tetap mengalami kenaikan meski masih tipis. "Suku bunga memang terjadi peningkatan, sekitar 25 basis poin (bps) tapi itu lama kenaikannya," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×