Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan dengan berlakunya giro wajib minimum (GWM) rataan (averaging) sebesar 2% yang berlaku mulai mulai Senin (16/7) ini bisa mendorong pertumbuhan kredit perbankan.
Agusman, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI mengatakan, dengan manajemen likuiditas yang fleksibel akan semakin mendorong pertumbuhan kredit.
"Peningkatan GWM averaging membuat bank menjadi lebih fleksibel mengelola likuditas," kata Agusman kepada kontan.co.id, Senin (16/7).
Sebelumnya beberapa bankir mengatakan dengan berlakunya GWM rataan atau averaging sebesar 2% per hari ini bisa membantu pengelolaan likuiditas perbankan.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP bilang dengan berlakunya penerapan GWM averaging dari 1,5% menjadi 2% akan memberikan dampak ke pelonggaran likuiditas di pasar keuangan.
"Akan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan likuiditas di perbankan," kata Parwati kepada kontan.co.id, Senin (16/7).
Pada akhirnya hal ini bisa mendukung stabilitas pergerakan suku bunga di pasar keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News