kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI Ingin Bank Genjot Kredit Modal Kerja dan Investasi


Jumat, 06 Agustus 2010 / 16:15 WIB
BI Ingin Bank Genjot Kredit Modal Kerja dan Investasi


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

BANDUNG. Bank Indonesia (BI) memberikan perhatian khusus pada tingginya pertumbuhan kredit konsumer di Indonesia ketimbang kredit modal kerja dan investasi. BI menginginkan bank untuk menggenjot kredit modal kerja dan kredit investasi karena dianggap mampu menggerakkan sektor riil.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, berdasarkan hipotesis BI, banyaknya bank yang mendorong kredit konsumer lantaran kredit bermasalah (NPL) di sektor ini yang terbilang rendah. Selain itu, teknologi untuk koreksi data nasabah juga lebih murah. "Padahal, kredit ini tidak berdampak pada lapangan kerja," kata Halim.

Disisi lain, BI melihat rendahnya permintaan kredit investasi dan kredit modal kerja, karena bunga yang tinggi. "Karena itu kami melakukan penelitian terhadap bunga kredit di sektor ini," terang Halim.

Halim mengungkapkan untuk mendorong penyaluran kredit tersebut, makanya BI mendorong aturan LDR yang dikaitkan dengan GWM. "Dengan adanya standarisasi batas bawah LDR ini maka bank akan menurunkan kredit sehingga permintaan kredit investasi dan modal kerja tumbuh," tambahnya.

Peneliti Utama Direktorat Penelitian Moneter Juda Agung optmis dengan aturan LDR dikaitkan GWM tersebut kredit sektor investasi dan modal kerja akan meningkat dengan cepat. "Setelah konsumsi, kredit modal kerja akan tumbuh baru kemudian kredit investasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×