kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI, Kemenkeu dan OJK sudah tebar insentif, langkah LPS kini dinanti perbankan


Jumat, 12 Juni 2020 / 20:36 WIB
BI, Kemenkeu dan OJK sudah tebar insentif, langkah LPS kini dinanti perbankan
ILUSTRASI. Aktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/05/2019


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

Meskipun diakui Joko likuiditas BPR/BPRS masih dalam taraf aman kini dengan loan to deposit ratio per Maret pada level 77,84%, likuiditas tetap akan menjadi tantangan buat perbankan selama pandemi.

Sedangkan per Maret 2020 pertumbuhan tabungan di BPR/BPRS tumbuh 6,57% (yoy) menjadi Rp 31,54 triliun, sementara deposito tumbuh 11,35% (yoy) menjadi Rp 71,42 triliun.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi rupiah cenderung melemah hingga pekan depan

“Peningkatan nilai penjaminan pasti akan meningkatkan kepercayaan masyarakat menyimpan dana di perbankan. Namun soal apakah ini akan berpengaruh kepada pertumbuhan DPK selama pandemi, belum tentu,” kata Direktur PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Edinal Alamsyah kepada Kontan.co.id, Jumat (12/6).

Menurut Efdinal perlambatan ekonomi akibat pandemi bikin sejumlah dana yang tadinya ada di perbankan mulai kembali ditarik untuk operasional perusahaan. Lantaran arus kas perusahaan ikut terganggu akibat pandemi.

Sementara hingga Mei 2020, Bank Oke terlah berhasil menghimpun DPK senilai Rp 2,29 triliun, sayang pertumbuhannya negatif 1,98% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 2,33 triliun.

Baca Juga: Belum ada jadwal fit proper test, jabatan Deputi Gubernur BI bisa dikosongkan sejenak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×