kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Kenaikan harga saat Ramadan sumbang 1% untuk inflasi


Selasa, 14 Juni 2011 / 22:35 WIB
BI: Kenaikan harga saat Ramadan sumbang 1% untuk inflasi
ILUSTRASI. Daihatsu Ayla makin terjangkau, kini harga mobil bekas mulai Rp 50 jutaan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kenaikan harga barang saat bulan Ramadan dan menjelang hari raya Lebaran akan turut menyumbang inflasi sebesar 1% dari faktor kekuatan pasar dan pembagian efisiensi dalam rantai harga perdagangan yang mempengaruhi margin keuntungan (profit margin).

"Kenaikan harga pangan saat bulan ramadan akan menyumbang inflasi 1% jika elastisitas harga terhadap permintaan rendah," ucap Kepala Biro Humas Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, Selasa (14/6).

Bank sentral, menyayangkan bahwa pedagang di Indonesia memanfaatkan kenaikan barang saat bulan puasa dan menjelang hari raya, padahal di negara tetangga seperti Malaysia harga tetap stabil (price control).

Beberapa kali, BI telah melakukan penelitian ke lapangan soal pengaruh kenaikan harga barang, apakah karena terbatasnya barang atau permintaan barang meningkat. Namun, dari penelitian tersebut, BI mengakui permintaan memang melonjak akan tetapi justru ketersediaan barang cukup untuk dipasarkan ke masyarakat.

Sekadar informasi, pemerintah sendiri menargetkan tekanan inflasi untuk jangka panjang akan berada di bawah 5%. Beberapa waktu lalu, target tersebut tercantum dalam kerangka percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga 2025 mendatang, dengan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4%–7,5% pada periode 2011–2014, dan sekitar 8,0%–9,0% pada periode 2015 – 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×