Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam survei perbankan yang dirilis Jumat, (13/10) menyatakan pertumbuhan kredit pada triwulan III 2017 terbilang melambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya.
Bank sentral menilai indikasi perlambatan ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan III 2017 sebesar 77,98%, lebih rendah dari 83,4% pada triwulan sebelumnya. Utamanya, pelambatan ini dipengaruhi oleh terbatasnya kebutuhan pembiayaan dari nasabah perbankan.
Lebih lanjut, BI mengungkap, melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Sedangkan kredit investasi tumbuh menguat.
Ini tercermin dari SBT kredit modal kerja yang menurun dari 95,5% menjadi 71,1%, dan SBT kredit konsumsi turun dari 65,7% menjadi 20,5%, sedangkan SBT kredit investasi naik dari 40,8% menjadi 69,8%.
"Perkembangan pertumbuhan permintaan kredit baru tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan triwulan atau quarter to quarter (qtq) outstanding kredit pada Juli-Agustus 2017," ungkap BI dalam keterangan resminya.
Adapun, pelambatan pertumbuhan kredit konsumsi terutama disebabkan oleh melambatnya permintaan kredit pemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) dan menurunnya permintaan kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA).
Sedangkan permintaan kredit baru untuk kredit bermotor atau (KKB) mengalami peningkatan. Peningkatan KKB tersebut sejalan dengan rata-rata penjualan sepeda motor dan mobil pada triwulan III 2017 (Juli-Agustus) yang lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya.
Gambaran saja, berdasarkan data BI rata-rata penjualan sepeda motor hingga kuartal III 2017 tercatat sekitar 80.000 unit atau meningkat dari posisi kuartal sebelumnya 50.000 unit. Sementara untuk kredit mobil, tercatat sampai kuartal III 2017 berkisar sebesar 90.000 unit naik dari posisi kuartal sebelumnya 80.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News