Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2018 bisa mencapai 10% sampai 12%. Pertumbuhan kredit diperkirakan lebih baik dengan kondisi tahun ini.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pada tahun ini fungsi intermediasi perbankan memang masih bekum optimal. "Sektor rill masih belum pulih karena masih ada beberapa masalah struktural," kata Agus dalam Bankir Dinner, Selasa (28/11).
Guna mengoptimalkan pertumbuhan kredit tahun depan BI akan mengeluarkan beberapa kebijakan terkait makroprudensial.
Beberapa kebijakan ini diantaranya adalah mengimplementasikan aturan giro wajib minimun (GWM) rata rata secara bertahap dan terstruktur. BI juga akan menyempurnakan aturan likuiditas dengan aturan fiancing to funding ratio.
Selain itu bank juga akan menyempurnakan rasio loan to value (LtV). Dengan beberapa relaksasi tersebut diharap fungsi intermediasi perbankan tahun depan bisa lebih optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News