kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

BI Perpanjang Insentif DP 0% Untuk KPR, Begini Respons Perbankan


Senin, 23 Oktober 2023 / 18:50 WIB
BI Perpanjang Insentif DP 0% Untuk KPR, Begini Respons Perbankan
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan baru di Depok, Jawa Barat, Senin (16/10/2023). BI Perpanjang Insentif DP 0% Untuk KPR, Apakah Perbankan Masih Butuh?


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengimbangi keputusannya menaikkan suku bunga acuan dengan insentif untuk kredit properti. Industri properti memang menjadi sektor yang paling terdampak kenaikan suku bunga.

Untuk itu, BI melanjutkan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100% untuk semua jenis properti, antara lain rumah tapak, rumah susun, dan ruko/rukan atau bisa disebut dengan DP 0%.

Adapun, kelonggaran tersebut berlaku bagi bank yang memenuhi kriteria NPL atau NPF tertentu. Harapannya, perpanjangan tersebut bisa mendorong pertumbuhan kredit sektor properti.

“Dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari sampai 31 Desember 2024,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, pekan lalu.

Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Sektor Properti Saat Suku Bunga Acuan Naik

Meskipun demikian, perpanjangan insentif tersebut tampaknya tak bakal dapat memacu kinerja penyaluran kredit properti. Beberapa bankir bahkan menilai penyaluran KPR tak akan melesat atau paling banter hanya tumbuh datar.

Corporate Secretary PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Ramon Armando misalnya mengatakan, sejatinya saat ini pihaknya melihat permasalahan masyarakat dalam membeli rumah bukan pada DP melainkan angsuran.

Ambil contoh, Bank BTN sudah sejak lama menerapkan DP 0%, tapi Ramon bilang selama ini nasabah lebih banyak memilih DP KPR di antara 10% hingga 20%.

“Kalau DP di Indonesia keluarga masih bisa patungan, tapi kalau angsuran tidak mungkin patungan terus,” ujar Ramon, Senin (23/10).

Baca Juga: Pengembang Semakin Mengandalkan Pendapatan Rutin



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×