kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

BI Rate Naik Lagi, Begini Respons Bank Mandiri


Kamis, 19 Januari 2023 / 22:04 WIB
BI Rate Naik Lagi, Begini Respons Bank Mandiri
ILUSTRASI. Suasana nasabah melakukan transaksi keuangan di salah satu bank di Jakarta, Senin (4/4). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/04/2022.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) secara resmi menaikkan suku bungan acuan atau BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bsp) atau naik ke level 5,75% di Januari tahun 2023.

Menanggapi hal ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga ini telah diantisipasi oleh industri termasuk perbankan.

"Keputusan tersebut merupakan langkah lanjutan front loaded, preemtive dan forward looking Bank Indonesia guna memastikan inflasi inti dan memperkuat stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha melalui keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/1).

Rudi menjelaskan,dalam merespon kebijakan tersebut, pihaknya telah dan akan secara bertahap serta terukur melakukan kajian penyesuaian suku bunga simpanan dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana, kondisi pasar serta dampak terhadap peningkatan suku bunga kredit.

Baca Juga: BI: Kebijakan Suku Bunga Acuan untuk Arahkan Inflasi Kembali ke Kisaran Sasaran

"Secara umum diproyeksikan bank-bank akan secara bertahap menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit," jelasnya.

Adapun untuk tahun 2023, lanjut dia, mempertimbangkan proyeksi bahwa penyaluran kredit akan meningkat seiring dengan kondisi bisnis dan perekonomian yang terus tumbuh. Bank Mandiri akan terus mengkaji serta memonitor kecukupan likuiditas dari waktu ke waktu secara prudent dan optimal.

"Namun demikian, dalam mengeksekusi strategi pendanaan tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain opsi instrumen yang tersedia, timing yang tepat, serta kondisi pasar," terangnya.

Sebagai informasi, hingga November 2022 posisi likuiditas Bank Mandiri berada di level yang optimal dengan LDR (bank only) berada pada level 81,16%. 

Tercatat, pada periode yang sama, DPK berhasil tumbuh sebesar 13,95% (YoY) menjadi Rp 1.125,05 triliun dengan Kredit yang tumbuh 12,46% (YoY) menjadi sebesar Rp 920,43 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×