kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BI: Realisasi Pembiayaan Perbankan Syariah Capai Rp 597,89 Triliun Hingga Juli 2024


Jumat, 13 September 2024 / 14:53 WIB
BI: Realisasi Pembiayaan Perbankan Syariah Capai Rp 597,89 Triliun Hingga Juli 2024
ILUSTRASI. Pembiayaan perbankan syariah sudah mencapai Rp 597,89 triliun


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan, realisasi pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp 597,89 triliun atau tumbuh 11,92% year on year (YoY). Capaian nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp 569,37 triliun.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Ia menambahkan, ekonomi syariah memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan di tengah krisis karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.

“Berbagai indikator menunjukkan perkembangan eksyar di Indonesia terus membaik. Pembiayaan perbankan syariah pada Juli tumbuh 11,92% yoy,” tutur Destry dalam agenda Opening Ceremony FESyar Jawa 2024, Jumat (13/9).

Adapun di tataran global, ekonomi syariah berdasarkan laporan dari SGIE Report saat ini berada pada peringkat ke-3, di bawah Malaysia dan Arab Saudi, atau meningkat 1 peringkat dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Diperkirakan Meningkat pada Agustus 2024

Menyikapi perkembangan ini, Destry mendorong perlunya memacu ekonomi syariah melalui sinergi erat dengan KNEKS dan berbagai stakeholders.

Ia menjelaskan, BI akan berperan sebagai akselerator, inisiator, dan regulator dalam pengembangan ekonomi syariah. Meliputi koordinasi dengan berbagai stakeholder mendorong percepatan program eksyar, memprakarsai inovasi program pengembangan eksyar, seperti pemberdayaan ekonomi pesantren, serta perumusan dan penerbitan ketentuan sesuai kewenangan.

“Mencermati tantangan ke depan, akselerasi ekonomi syariah perlu didukung dengan perluasan akses pembiayaan, literasi keuangan, dan penguatan multiplier effect ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×