kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BI resmi jadi anggota Komite Pembayaran organisasi keuangan Internasional


Selasa, 20 Maret 2018 / 11:46 WIB
BI resmi jadi anggota Komite Pembayaran organisasi keuangan Internasional
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi diterima menjadi anggota Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI) yang ditetapkan pada Global Economy Meeting dari Bank for International Settlement (BIS) pada tanggal 18 Maret 2018 di Buenos Aires, Argentina.

BIS merupakan organisasi keuangan internasional yang bertugas mencapai stabilitas moneter dan keuangan, mendorong kerjasama internasional, dan merupakan bank bagi para bank sentral. Sementara itu, CPMI merupakan komite di BIS yang berperan menetapkan standar internasional untuk mempromosikan, memonitor dan membuat rekomendasi terkait keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan. Adapun CPMI tersebut bertujuan untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dan perekonomian secara umum.

Bersama BI, turut bergabung pula Central Bank of Argentina dan Bank of Spain sebagai anggota CPMI baru, yang merupakan penambahan anggota pertama kali sejak 2009.

BI menyatakan bahwa pihaknya telah menerapkan secara penuh prinsip-prinsip infrastruktur pasar keuangan (Principles for Financial Market Infrastructures atau PFMI) dalam systemically important financial market infrastructure yang dimiliki, yaitu Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) System dan Bank Indonesia Scriptless Securities Settlement System (BI-SSSS).

Saat ini, Indonesia memiliki infrastruktur sistem keuangan yang signifikan, tercermin dari volume maupun nominal berukuran besar yang ditransaksikan. Selama tahun 2017, BI menyelesaikan 10,2 juta transaksi nilai besar melalui BI-RTGS, 129,3 juta transaksi melalui Kliring Nasional dan 305 ribu untuk BI-SSSS. Dalam update terakhir yang dilakukan oleh CPMI atas asesmen implementasi PFMI, BI-RTGS dan BI-SSSS mendapat predikat tertinggi dengan nilai 4.

"Keanggotaan BI dalam CPMI merupakan bentuk partisipasi aktif Bank Indonesia setelah keanggotaan pada Basel Committee on Banking Supervisors (BCBS) di BIS. Keanggotaan tersebut juga merupakan pengakuan dunia internasional atas pencapaian dan komitmen Indonesia untuk memperkuat sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam keterangan resminya, Selasa (20/3).

Hal itu lanjut Agus, menunjukkan peran penting Indonesia dalam turut serta menciptakan stabilitas moneter dan keuangan global, sekaligus meningkatkan stabilitas keuangan nasional.

Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa BI akan berkesempatan memperoleh insight mengenai isu-isu terkini di sistem pembayaran, seperti tren digital innovation, yang dapat memperkaya proses perumusan kebijakan di BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×