kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

BI Resmi Luncurkan QRIS Tap, Segini Potensi Nilai Transaksi yang Diharapkan


Jumat, 14 Maret 2025 / 19:25 WIB
BI Resmi Luncurkan QRIS Tap, Segini Potensi Nilai Transaksi yang Diharapkan
Calon penumpang menempelkan ponsel ke mesin pemindai untuk membayar kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Jumat (14/3/2025).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) semakin masif melakukan pengembangan fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Secara bertahap, BI mempermudah penggunaan QRIS agar nilai transaksinya juga terdongkrak.

Teranyar, BI meluncurkan fitur QRIS berbasis Near Field Communication (NFC) atau biasa dikenal QRIS Tap. Fitur sudah jauh berkembang dari awal-awal fitur QRIS yang berupa kode QR bersifat statis.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengatakan, perluasan fitur QRIS ini memang diharapkan bisa meningkatkan nilai transaksi, selain juga meningkatkan inklusi. Maklum, BI memiliki roadmap terkait target-target nilai transaksi QRIS di beberapa tahun mendatang.

Jika mengacu pada Buku Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024, BI memperkirakan nilai transaksi QRIS hingga 2027 bisa mencapai Rp 750,3 triliun. Adapun, rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya setidaknya mencapai sekitar Rp 97 triliun.

Baca Juga: BI Luncurkan QRIS Tap, 15 Bank dan Non Bank Siap Jalankan Fitur Tersebut

Dicky menyebutkan, selama ini nilai transaksi QRIS rata-rata per tahun ada di kisaran Rp 86 triliun hingga Rp 90 triliun. Ia optimistis dengan adanya QRIS Tap ini, secara transaksi tahunan setidaknya bisa ada di kisaran Rp 90 triliun hingga Rp 95 triliun.

“Dengan adanya teknologi yang asumsinya cepat di perkotaan, transportasi, ini penggunanya akan naik,” ujar Dicky, Jumat (14/3).

Meski demikian, implementasi QRIS Tap ini memang akan dilakukan secara bertahap untuk sektor-sektor tertentu. Pada tahap awal ini ada sekitar 2.353 merchant, yang terdiri dari sektor ritel, transportasi, kesehatan, hingga pendidikan.

Dari sisi gadget yang digunakan, Dicky bilang, implementasi QRIS Tap ini baru bisa digunakan untuk handphone android, sementara belum untuk sistem milik Apple. Sebab, Apple memiliki kebijakan untuk tidak langsung membuka akses yang sifatnya memfasilitasi sistem pembayaran.

Yang pasti sekarang mereka belum memberikan izin atau konsen untuk digunakan sebagai pembayaran di Indonesia,” tambahnya. 

Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem menambahkan, kehadiran QRIS Tap ini memang menjadi game changer untuk sistem pembayaran di tanah air. Ia bilang, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) siap mendukung digitalisasi di sistem pembayaran.

Baca Juga: Bank Nobu Implementasikan QRIS Tap

Saat ini, untuk QRIS Tap baru ada 15 PJP yang bisa melayani penggunaan QRIS Tap. PJP tersebut terdiri dari bank dan lembaga keuangan non bank, antara lain BCA, BRI, BNI, Bank Mega, CIMB Niaga, Mandiri, Gopay, ShopeePay, Dana, Bank DKI, Permata Bank, Bank Sinarmas, Bank BPD Bali, Nobu Bank, serta Netzme.

Namun, Santoso bilang asosiasi memiliki peran untuk mendorong agar  semua PJP bisa memiliki fitur ini. Di mana, saat ini ada sekitar 257 PJP, yang terdiri dari bank hingga lembaga keuangan non bank.

“Kita akan terus ekspansi semua PJP diharapkan mampu untuk bisa memberikan layanan QR Tap ini,” ujar Santoso.

Selanjutnya: Pembayaran Klaim MSIG Life di 2024 Capai Rp 752 Miliar, Meningkat 19%

Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×