kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

BI sedot ekses likuiditas Rp 404,5 triliun


Selasa, 12 Oktober 2010 / 17:33 WIB
BI sedot ekses likuiditas Rp 404,5 triliun
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Membanjirnya dana asing alias capital inflow ke sistem keuangan Indonesia perlahan tapi pasti sudah semakin meningkatkan ongkos moneter yang harus dikeluarkan oleh bank sentral. Hal ini tercermin dalam nilai operasi moneter yang dikeluarkan Bank Indonesia.

Jika selama ini rata-rata ekses likuiditas yang disedot BI di setiap operasi moneter ada di kisaran Rp 350 triliun, maka pekan lalu telah tercipta rekor baru. Total nilai operasi moneter BI menembus angka Rp 404,5 triliun.

Dalam laporan operasi moneter terbaru yang dirilis oleh BI, hari ini (12/10), BI mencatat, total ongkos operasi moneter yang dikeluarkan otoritas sampai dengan 8 Oktober 2010 naik hingga Rp 13,5 triliun. Dus, total operasi moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral pekan lalu mencapai Rp 404,5 triliun.

"Operasi moneter pada pekan pertama Oktober tercatat nett kontraksi sehingga posisi piranti operasi moneter per 8 Oktober 2010 naik sekitar Rp 13,5 triliun menjadi Rp 404,5 triliun," jelas Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah dalam surat elektronik yang diterima KONTAN.

Sayang, BI tidak merinci ekses likuiditas tersebut yang terbanyak menyerbu instrumen mana. Yang jelas, dalam laporan yang sama, posisi asing di instrumen Sertifikat BI naik menembus angka Rp 78 triliun. Nilai tersebut termasuk yang tertinggi selama dua tiga bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×