kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BI: Sudah saatnya Asia memimpin IMF


Kamis, 19 Mei 2011 / 10:06 WIB
BI: Sudah saatnya Asia memimpin IMF
Startup menarik di dunia, fokus membantu beragam masalah kesehatan


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Bursa calon pengganti Dominique Strauss-Kahn, Managing Director International Monetary Fund (IMF), yang terseret kasus kekerasan seksual, mulai merebak. Bukan hanya dari benua Eropa, kalangan Asia juga bersemangat untuk memanfaatkan momentum ini untuk mengimbangi dominasi negara-negara Utara, utamanya kawasan Eropa.

Perry Warjiyo, Direktur Riset Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, menuturkan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi negara-negara Asia untuk menempati posisi strategis di IMF. "Saya mengharapkan ada (calon) dari negara-negara emerging markets. Sudah saatnya emerging markets memimpin IMF karena itu nanti akan lebih mampu memperjuangkan kepentingan emerging markets," ungkap Perry dalam obrolan dengan KONTAN, kemarin (18/05).

Perry yang pernah menjabat sebagai Executive Director IMF ini, menilai, negara-negara emerging markets seperti India dan Brazil, memiliki kandidat-kandidat yang mumpuni untuk menggantikan Strauss-Kahn. "Emerging markets bisa memperjuangkan kepentingannya dan melanjutkan reformasi IMF," ujar dia.

Misalnya, untuk meningkatkan kuota suara dan representasi negara emerging markets di IMF, lalu percepatan pemulihan ekonomi dan sektor keuangan negara maju, mengatasi spill over effects dari capital flows, dan peningkatan pendanaan untuk pencegahan krisis bagi negara-negara emerging markets dengan persyaratan yang ringan.

Sejauh pengalaman Perry, penggantian Strauss-Kahn nanti akan melalui tahap-tahap tertentu. Pertama, tahap nominasi. Semua negara bisa mengajukan calonnya. Indonesia sebagai bagian dari emerging markets, kata Perry, tentu akan lebih senang jika calon yang muncul adalah dari emerging markets. "Tidak selama ini dari negara maju (Eropa), jadi kalau bisa dari Asia atau kalau tidak ya dari Latin America," jelas dia.

Tahap kedua, adalah kampanye dan "wawancara" dengan executive board. "Biasanya nanti calon-calon akan melobi ke negara-negara anggota," imbuh Perry. Kemudian, tahap seleksi oleh IMF Committee. Komite ini yang menentukan calon yang direkomendasikan oleh Governors ke seluruh negara anggota. Tahap selanjutnya adalah voting oleh semua Governors negara anggota atas rekomendasi dari IMF Committee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×