kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.969   -99,00   -0,59%
  • IDX 6.016   20,23   0,34%
  • KOMPAS100 853   5,58   0,66%
  • LQ45 674   6,61   0,99%
  • ISSI 187   0,79   0,42%
  • IDX30 356   3,48   0,99%
  • IDXHIDIV20 433   6,49   1,52%
  • IDX80 97   0,82   0,86%
  • IDXV30 102   0,07   0,07%
  • IDXQ30 118   1,97   1,70%

BI: Transaksi repo di Indonesia tertinggal dari negara tetangga


Kamis, 26 Juli 2018 / 13:31 WIB
BI: Transaksi repo di Indonesia tertinggal dari negara tetangga
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan transaksi repo atau penjualan instrumen efek perbankan Indonesia masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh transaksi pasar repo Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) bilang di Indonesia transaksi repo hanya berkisar antara Rp 800 miliar sampai Rp 1,5 triliun per hari.

"Meskipun sebagian besar bank sudah banyak yang menandatangani global master repurchase agreement (GMRA) namun realisasi transaksi masih rendah," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (26/7).

Padahal BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong bank akan aktif di transaksi repo. Hal ini karena sangat besar manfaatnya untuk pendalaman pasar uang, pasar obligasi dan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

Pasar repo yang aktif juga bisa menjaga stabilitas sistem keuangan dan meminimalkan segmentasi perbankan. Hal ini karena dengan aktifnya repo maka likuditas berbasis agunan akan mengurangi risiko kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×