kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI: Transaksi repo di Indonesia tertinggal dari negara tetangga


Kamis, 26 Juli 2018 / 13:31 WIB
BI: Transaksi repo di Indonesia tertinggal dari negara tetangga
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan transaksi repo atau penjualan instrumen efek perbankan Indonesia masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh transaksi pasar repo Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) bilang di Indonesia transaksi repo hanya berkisar antara Rp 800 miliar sampai Rp 1,5 triliun per hari.

"Meskipun sebagian besar bank sudah banyak yang menandatangani global master repurchase agreement (GMRA) namun realisasi transaksi masih rendah," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (26/7).

Padahal BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong bank akan aktif di transaksi repo. Hal ini karena sangat besar manfaatnya untuk pendalaman pasar uang, pasar obligasi dan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

Pasar repo yang aktif juga bisa menjaga stabilitas sistem keuangan dan meminimalkan segmentasi perbankan. Hal ini karena dengan aktifnya repo maka likuditas berbasis agunan akan mengurangi risiko kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×