kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

BI umumkan kenaikan suku bunga acuan 25 bps, ini komentar bankir


Kamis, 17 Mei 2018 / 18:09 WIB
BI umumkan kenaikan suku bunga acuan 25 bps, ini komentar bankir
ILUSTRASI. Gedung Bank Indonesia


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) hari ini mengumumkan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate (BI 7DRR rate) naik 25 bps menjadi 4,5%. Kenaikan suku bunga acuan BI ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal.

Agus Martowardojo, Gubernur BI bilang kenaikan ini berlaku efektif sejak 18 Mei 2018. "Kebijakan ini ditempuh untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan likuditas global," kata Agus dalam paparan rapat dewan gubernur BI, Kamis (17/5).

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang dengan kenaikan suku bunga acuan BI, maka suku bunga dana perbankan juga akan naik. "Peningkatan bunga acuan ini akan diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit," kata Haryono kepada Kontan.co.id, Kamis (17/5).

Namun efek kenaikan bunga acuan ke bunga kredit ini, menurut Haryono, tergantung pada struktur pendanaan masing-masing bank. Sehingga tidak serta merta dengan kenaikan bunga acuan bunga kredit akan naik. Sedangkan jika bank memilih untuk menahan suku bunga kredit, maka margin bunga bersih atau NIM perbankan akan turun.

Beberapa pertimbangan bank dalam menaikkan bunga kredit adalah terkait konsumsi masyarakat. Hal ini karena jika bunga kredit naik maka tingkat konsumsi masyarakat bisa tergerus.

Padahal untuk menggerakkan ekonomi saat ini diperlukan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi. Mahelan Prabantarikso, Direktur Strategy, Compliance, & Risk BTN bilang pendorong kenaikan 7DRR rate ini disebabkan karena faktor luar negeri.

"Ini sebagai bagian untuk menjaga stabilitasi," kata Mahelan kepada Kontan.co.id, Kamis (17/5). Kenaikan suku bunga acuan ini menurut Mahelan tidak berdampak signifikan terhadap perbankan.

Kiryanto, Sekretaris Perusahaan BNI bilang kenaikan 7DRR rate ini merupakan signal kebijakan moneter bank sentral untuk kepentingan stabilitas. "Suku bunga bank tidak harus diikuti arah suku bunga acuan," kata Kiryanto kepada Kontan.co.id, Kamis (17/5). Hal ini karena kondisi likuiditas setiap bank berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×