kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biar ketat, bisnis kartu kredit tetap mekar


Senin, 19 Januari 2015 / 10:08 WIB
Biar ketat, bisnis kartu kredit tetap mekar
ILUSTRASI. Hindari penipuan jual beli tiket konser, begini cara cek rekening penipu


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kebijakan pengetatan bisnis kartu kredit yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) tak serta merta membuat  bisnis ini menjadi seret. Di sejumlah bank yang memiliki lini usaha kartu kredit mampu mendongkrak transaksi kartu kredit dan melampaui target yang dipatok.

Tengok saja Bank Negara Indonesia (BNI). Bank milik pemerintah ini mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis kartu kredit di sepanjang tahun lalu. "Nilai transaksi kartu kredit BNI meningkat sebesar 22,2%," ujar Dodit Wiweko Probojakti, GM Divisi Product Management, Consumer and Retail Banking BNI kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Pada tahun lalu, nilai transaksi kartu kredit BNI mencapai Rp 24,7 triliun. Sebagai perbandingan, di tahun 2013 nilai transaksi kartu kredit BNI mencapai Rp 20,2 triliun.

Realisasi nilai transaksi kartu kredit BNI tersebut juga lebih tinggi dari target. Sekadar informasi, BNI menargetkan nilai transaksi kartu kredit di tahun 2014 mencapai Rp 24,2 triliun. Artinya, realisasi nilai transaksi kartu kredit BNI sekitar 102,06% dari target.

Tak hanya nilai transaksi, jumlah transaksi kartu kredit BNI pun meningkat. Malah, menurut Dodit, pertumbuhan jumlah transaksi kartu kredit BNI pada 2014 di atas rata-rata industri.

Tahun lalu, jumlah transaksi kartu kredit BNI tumbuh 9,5% menjadi 23,2 juta transaksi ketimbang tahun 2013 yakni sebanyak 21,2 juta transaksi.

Bank pelat merah lain, yakni Bank Mandiri juga mencatat kenaikan nilai dan jumlah transaksi kartu kredit di tahun 2014. Hanya saja, Bank Mandiri belum bisa merinci pertumbuhan bisnis kartu kreditnya. "Angka resmi belum keluar. Tapi, kisaran nilai mendekati Rp 30 triliun, dengan transaksi sebanyak 30 juta transaksi," jelas Boyke Yurista, SVP Consumer Cards Group Bank Mandiri.

Boyke mengatakan, pencapaian bisnis kartu kredit tak lepas dari peningkatan  product holding dari nasabah Bank Mandiri, termasuk  produk kartu kredit lainnya, sehingga, nasabah lebih lebih aktif bertransaksi di Bank Mandiri.

Hal lain yang menopang pertumbuhan bisnis kartu kredit adalah program loyalty. Ini membuat nasabah kartu kredit Bank Mandiri lebih sering bertransaksi.  "Program loyalty yang mudah, bermanfaat, dan berkesinambungan bisa kami komunikasikan dengan baik," kata Boyke.

Berkaca kepada pencapaian bisnis kartu kredit di tahun 2014, Boyke optimistis dengan pencapaian di tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Bank Mandiri mematok pertumbuhan bisnis kartu kredit hingga dua digit yakni 20% di Tahun Kambing Kayu ini.

Data BI mencatat, nilai transaksi kartu kredit secara industri (year to date) hingga November 2014 mencapai Rp 229,56 triliun, atau hanya tumbuh 2,77% dibanding posisi akhir 2013 yang mencapai Rp 223,37 triliun.

Pada periode yang sama, volume transaksi kartu kredit justru turun 3,86% dari 239,09 juta menjadi 229,85 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×