kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.855   10,00   0,06%
  • IDX 7.383   69,47   0,95%
  • KOMPAS100 1.121   5,46   0,49%
  • LQ45 876   1,40   0,16%
  • ISSI 225   0,73   0,33%
  • IDX30 448   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 536   0,07   0,01%
  • IDX80 127   0,45   0,36%
  • IDXV30 130   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 148   0,02   0,01%

Biaya Haji 2024 Naik, Perbankan Syariah Bidik Kenaikan Pertumbuhan Tabungan Haji


Selasa, 16 Januari 2024 / 21:18 WIB
Biaya Haji 2024 Naik, Perbankan Syariah Bidik Kenaikan Pertumbuhan Tabungan Haji
ILUSTRASI. Rekening Dana Nasabah: Staf membuka layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peluncuran di Jakarta, Selasa (16/01/2024). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI resmi meluncurkan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Syariah. Kehadiran RDN Online dari BSI diharapkan akan mendongkrak jumlah investor syariah di Indonesia sebanyak 1 juta rekening saham syariah pada tahun 2024. KONTAN/Baihaki/16/1/2024


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Naiknya biaya haji pada tahun 2024 yang resmi berlaku sejak awal Januari nyatanya justru membuat perbankan makin optimistis pada pertumbuhan himpunan dana dan pembukaan rekening tabungan haji tahun ini.

Di tambah lagi dengan jumlah bank penerima setoran haji (BPS) yang bertambah dari sebelumnya 17 bank, kini menjadi 30 bank.

Hal ini tentu membuat penghimpunan dana haji makin bertambah dan akses masyarakat untuk mendaftar haji makin terbuka lebar. Alhasil persaingan antar bank BPS pun makin sengit.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatat hingga akhir tahun 2023, total dana kelolaan haji sebesar Rp167 triliun. Dari total dana tersebut, sebanyak 75% porsi dana ditempatkan di instrumen investasisenilai Rp126 triliun.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta BPKH Kelola Dana Haji Secara Hati-hati dan Profesional

Sementara sisanya sebanyak 25% porsi dana ditempatkan di perbankan, yakni senilai Rp 41 triliun.

Menurut data BPKH, terdapat 4 bank dengan dana penempatan setoran haji terbesar di Indonesia. Urutan pertama ditempati oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yang mencatat dana penempatan sebanyak Rp 9,6 triliun dengan total 3,38 juta jemaah yang memiliki rekening tabungan haji. Setidaknya porsi BSI pada dana kelolaan haji di BPKH sebanyak 24%. 

Posisi kedua ditempati PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan penempatan dana tabungan haji sebesar Rp 8,2 triliun dari total 633.000 jemaah. CIMB Niaga Syariah memiliki porsi 21% dari total dana kelolaan haji BPKH.

Selanjutnya ada UUS dari PT Bank CIMB Niaga Tbk yakni CIMB Niaga Syariah dengan penempatan dana Rp 3,5 triliun dari 200.000 jamaah haji. Di susul oleh Bank Panin Dubai dengan penempatan 3,4 triliun dari 131.000 jamaah haji. Masing masing keduanya memiliki porsi penempatan dana sebanyak 9% dan 8% BPKH.

Anggota Badan Pengurus BPKH Indra Gunawan mengatakan dalam upaya mencapai keberhasilan program Tabungan Haji, ekosistem perbankan syariah memainkan peran krusial. Pasalnya tabungan haji merupakan upaya membantu umat Muslim dalam proses mengumpulkan dana untuk biaya pelunasan haji agar menjadi lebih ringan dan terencana.

Baca Juga: Begini Dampak Positif Jika Pengumuman Kuota Haji Tahun 2024 Dipercepat

"Bank Penerima Setoran - Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) menjadi ujung tombak dalam mengajak masyarakat menabung secara aktif untuk mencapai tujuan ke tanah suci," kata dia kepada Kontan, Selasa (16/1).

BPKH berharap agar dibentuknya peraturan yang mendukung pola tabungan haji yang terbuka sepanjang masa, bukan hanya melalui setoran awal dan setoran lunas semata. Hal ini guna meringankan para jemaah Haji jika tetiba dipanggil untuk memenuhi bipih (biaya perjalanan ibadah haji).



TERBARU

[X]
×