kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya Membengkak, Bank Aladin Syariah Merugi Rp 80,77 Miliar di Semester I 2022


Minggu, 31 Juli 2022 / 09:37 WIB
Biaya Membengkak, Bank Aladin Syariah Merugi Rp 80,77 Miliar di Semester I 2022
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) Dyota Marsudi


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatatkan peningkatan rugi bersih signifikan pada enam bulan pertama 2022 menjadi Rp 80,77 miliar. Padahal pada Juni 2021 ruginya hanya Rp 3,13 miliar. Sementara di semester I 2020, Bank Aladin masih mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 60,41 miliar.

Kerugian yang membengkak terjadi akibat beban operasional yang meningkat di semua pos. Dalam laporan keuangan Bank Aladin kuartal II 2022 tercatat, seperti beban umum dan administrasi naik 134% menjadi Rp 24,40 miliar year on year (yoy). Ada juga biaya gaji dan kesejahteraan karyawan juga melesat 166% yoy menjadi 60,56 miliar. 

Biaya promosi juga meningkat dari Rp 325 juta menjadi Rp 6,1 miliar di semester I 2022. Bank Aladin juga mulai membayar iuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rp 244 juta di separuh pertama 2022. 

Beban-beban tersebut membuat total beban operasional naik 178% yoy menjadi Rp 105,57 miliar. Sementara pendapatan usaha dari hak bagi hasil hanya Rp 21,82 miiar di semester I 2022. Jumlah itu sejatinya naik secara tahunan dari Rp 18,43 miliar. Pendapatan usaha lainnya juga meningkat 142% yoy menjadi Rp 2 miliar. 

Baca Juga: Kinerja Saham Bank Digital Naik Selama Sepekan, Mana yang Layak Dikoleksi?

Namun, beban operasional yang lebih besar membuat bank ini alami rugi operasional Rp 80,65 miliar dari Rp 22,65 miliar secara tahunan. 

Adapun pada akhir Juni 2022, total aset bank ini sebesar Rp 2,79 triliun mengalami peningkatan sebesar 28,76% bila dibandingkan dengan akhir Desember 2021 sebesar Rp 2,17 triliun.

"Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada surat berharga yang dimiliki," ujar Dyota Mahottama Marsudi, Presiden Direktur Bank Aladin Syariah dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/7). 

Pada akhir Juni 2022, total liabilitas dan dana syirkah temporer sebesar Rp 785 miliar, turun sebesar 30,28% bila dibandingkan dengan akhir Desember 2021 dengan total liabilitas Rp 1,12 triliun. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan dana syirkah temporer. Dalam laporan keuangan, dana syirkah temporer ini termasuk giro dan tabungan mudharabah serta deposito mudharabah. 

Meski begitu, pada perdagangan Jumat (29/7), menurut RTI, saham BANK menguat 4,26% menjadi Rp 1.960 per saham dibanding sehari sebelumnya. Tapi sejak awal tahun 2022, BANK melorot 14,41% dan dalam setahun terkoreksi 46,30%.  

  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×