Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany menegaskan, pembentukan lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak akan memakan banyak biaya sebagaimana kerap diisukan pihak-pihak tertentu. Dalam estimasi Fuad, ongkos pembentukan OJK tidak akan melebih biaya senilai Rp 2 triliun.
"Yang paling mahal membangun gedung, itu pun tidak akan sampai Rp 1 triliun," katanya di Jakarta, Selasa (12/10). Sedangkan untuk masalah infrastruktur seperti sistem IT, Fuad meyakini penggabungan pengawas bank di Bank Indonesia dengan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan di Bapepam-LK tidak akan memakan biaya besar.
Fuad menyayangkan munculnya klaim dari pihak-pihak tertentu yang menyebutkan pembentukan OJK bakal menelan data sampai puluhan triliun. Fuad mengaku, sampai kini tim perumus masih belum memiliki hitungan detail tentang berapa ongkos pembentukan OJK nanti. "Belum itu, kan tidak boleh hitung anggaran kalau organisasi belum jadi, lembaganya belum jadi. Kita bisa saja buat estimasi kan, bisa saja saya bilang tidak sampai Rp 2 triliun apalagi sampai Rp 20 triliun," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News