kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik Nasabah Tajir, BCA Rilis Reksadana Batavia Technology Sharia Equity USD


Senin, 07 Februari 2022 / 20:12 WIB
Bidik Nasabah Tajir, BCA Rilis Reksadana Batavia Technology Sharia Equity USD
ILUSTRASI. Peluncuran reksadana Batavia Technology Sharia Equity USD oleh BCA.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

Nasabah sudah bisa mendapat informasi BTSEU melalui PIC Relationship serta tenaga pemasar BCA dan akan secara resmi hadir di Welma dan Cabang BCA mulai 16 Februari 2022. Dalam rangka peluncuran ini, BCA memberikan benefit khusus bagi nasabahnya yaitu cashback Rp 500.000 (berlaku kelipatan hingga Rp 5 juta) setiap pemesanan US$ 50.000 BTSEU hingga 11 Februari 2022.

Senior EVP Wealth Management BCA, Christine Setyabudhi  menyatakan terdapat 27,7 juta nasabah per Desember 2021 yang memiliki beragam kebutuhan finansial.  BCA melihat adanya kebutuhan nasabah yang tinggi di sisi Wealth Management.

“Untuk menjawab kebutuhan tersebut, BCA telah memulai langkah dengan membangun pondasi di Bisnis Wealth Management, dan berkomitmen memberikan layanan Investment Advisory, bukan hanya sekadar Pemasaran saja.  Advisory ini diwujudkan dengan memberikan pandangan dan konsultasi serta diversifikasi portofolio investasi sesuai kebutuhan nasabah,” papar Christine.

Lanjutnya. salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melengkapi produk spektrum BCA yang di sesuaikan dengan trend market agar nasabah dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan optimal.

Baca Juga: Nasabah Wealth Management Bank Lebih Suka Tempatkan Dana di Reksadana dan SBN

Maka kehadiran produk investasi baru BTSEU di BCA ini menjadi peluang yang baik bagi investor yang ingin investasi pada sektor teknologi di pasar saham global.

Suwignyo menyatakan, dana kelolaan wealth management tumbuh 50% mencapai Rp 87 triliun di sepanjang 2021.

“Baik dana kelolaan reksadana maupun obligasi. Padahal belum lama kita coba mengembangkan produk investasi ini secara serius, ternyata minat masyarakat dan nasabah tinggi,” paparnya.

Christine berharap pertumbuhan dana kelolaan ini bisa berlanjut di tahun ini. Ia melihat tren pemilihan instrumen investasi akan terus beragam lantaran karakter nasabah prioritas juga variatif.

“Ada yang masih konservatif maka akan pilih tabungan, deposito, paling-paling obligasi. Paling ujung spektrum nasabah ada juga yang super agresif, yang pilih reksadana saham dan berani,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×