Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Danalaut (PT Seva Kreasi Digital) menargetkan penyaluran pinjaman mencapai Rp 50 miliar pada tahun ini. Sejak beroperasi Juni 2018 hingga saat ini, jumlah penyaluran pinjaman Danalaut adalah sekitar Rp 1,5 miliar.
Chief Operating Officer (COO) Danalaut Ilham Novtenli mengatakan, pinjaman tersebut sudah diberikan ke ratusan nelayan rumput laut dan garam di Jawa, Maluku, dan Sulawesi. “Portofolio paling banyak memang di Indonesia timur yakni Maluku dan Sulawesi,” kata dia, Minggu (3/3).
Untuk mencapai target tahun ini, Danalaut akan mengekspansi jangkauannya ke daerah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan. Selain itu, Danalaut juga akan menjangkau pemberi pinjaman yang berbentuk lembaga. Memang, selama ini, pemberi pinjaman di fintech ini masih berbentuk investor retail.
Sebagai informasi, peminjam di Danalaut dapat berbentuk koperasi maupun individu. Meskipun begitu, individu yang ingin mengajukan pinjaman harus membentuk kelompok terlebih dahulu. Rata-rata pinjaman individu adalah Rp 10 juta-Rp 40 juta.
Sementara itu, pinjaman koperasi rata-rata mulai dari Rp 60 juta hingga ratusan juta rupiah. “Pinjaman koperasi ke Danalaut biasanya untuk invoice financing untuk perdagangan,” kata Ilham.
Menurut Ilham, yang menjadi tantangan dalam menjalankan bisnis ini adalah karena pinjaman ke sektor kelautan masih belum umum. Dengan begitu, perusahaan ini harus terus bersosialisasi bahwa pinjaman di Danalaut aman, bisa membantu nelayan, dan punya dampak sosial.
Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa pinjaman yang tersalurkan digunakan sesuai tujuannya, Danalaut menempatkan surveyor di masing-masing wilayah pinjaman yang akan memantau langsung pelaksanaan proyek di lapangan. “Setiap minggu kita juga ada ketemuan sama peminjamnya jadi tiap minggu ada pengajaran untuk peminjam tentang cara mengelola keuangan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
