kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bikin Klaster UMKM, BRI Berdayakan 30 Kelompok Usaha dengan Bisnis Serupa


Sabtu, 29 Januari 2022 / 13:30 WIB
Bikin Klaster UMKM, BRI Berdayakan 30 Kelompok Usaha dengan Bisnis Serupa
ILUSTRASI. BRI memberikan bantuan kepada klaster usaha


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bank BRI terus melakukan program inovatif untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Program terbaru adalah menciptakan klaster UMKM untuk focus bergerak Bersama pada bidang usahanya.

Tidak terkecuali yang dilakukan BRI Regional Jakarta I. Melalui kegiatannya membantu UMKM lahir lah ratusan klister di berbagai daerah yang saat ini dibina dengan serius oleh para Marketing Mikro BRI (Mantri). 

Seorang Mantri biasanya memegang ratusan nasabah pelaku usaha. Saat ini, Mantri BRI tidak hanya menjual produk, tetapi juga beperan aktif dalam menyokong segala kebutuhan usaha nasabahnya dari segi perbankan, melalui pemberdayaan kepada masyarakat, juga menjadi sosok penyuluh digital  bagi seluruh nasabah BRI. 

Program ini dinamakan klaster BRI, yaitu membentuk klaster-klaster UMKM di bidang yang sama yang juga berdekatan agar berkumpul dan berofukus Bersama-sama dalam bidang usahanya..

“Konsep dari klaster usaha bagi kami adalah menciptakan ruang tumbuh baru bagi para Mantri, yang mana sebuah klaster usaha diberikan fasilitas pemberdayaan berupa fasilitas, maupun bantuan produktif, yang mana diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha mereka,” ungkap Regional CEO BRI Jakarta 1 Rudhy Sidharta, kepada KONTAN, Kamis (27/1).

Saat ini BRI R.O Jakarta 1 sudah memiliki sekitar 30 klaster dengan jumlah anggota kurang lebih 450 pelaku usaha .

“Salah satu klaster binaan yang cukup besar adalah klaster kampung kerang hijau Cilincing, kami juga telah menyalurkan bantuan produktif berupa peralatan dan perabotanyang dibutuhkan dalam keseharian usahanya,” ujar dia.

Sebagian warga nelayan pesisir utara Jakarta membudidayakan kerang hijau di laut sebagai mata pencaharian. Hanya menancapkan bambu-bambu di tengah laut yang diberi tali tambang besar maka kerrang hijau menempel di sana.

Saat ini omzet dari klaster kerrang hijau dengan jumlah anggota 15 orang mencapai Rp 50 juta per bulan. 

Program klaster usaha ini membidik pasar yang konsepnya kelompok usaha, sehingga Mantri BRI dari semua yang menjalin hubungan 1 on 1 kepada nasabahnya, dengan klaster Mantri diharapkan mampu penetrasi pasar secara massal sekaligus, yaitu anggota klaster binaannya.

Kata dia, saat ini klaster yang menjadi binaan BRI diantaranya, klaster bir pletok di Cempaka Putih, Jakarta Timur. Kemudian klaster kue subuh dari BRI Unit Cikini, Klaster petani padi Rorotan, Klaster cendol duren, Klaster kripik tempe, dan banyak lagi.

“Sebuah klaster selain diberdayakan, mereka juga diberikan wadah untuk memasarkan produk mereka melalui acara Bazaar Klaster Mantriku yang diadakan rutin setiap bulannya di masing-masing Regional Office BRI seluruh Indonesia,” kata Rudhy.

Dalam acara Bazaar Klaster Mantriku seluruh transaksi jual beli dilakukan secara non tunai atau cashless.
“Jadi memang selama Bazaar, klaster juga diajarkan cara bertransaksi secara digital menggunakan QR pedagangan BRImo maupun QRIS,” urai dia.

Ananda Fitri Mantri BRI Unit Cikini Kluster Kue Subuh mengatakan dengan adanya bazar kluster Mantriku, pihaknya bisa merangkul usaha-usaha kecil yang sedang merintis sehingga dapat menjadikan usaha mereka lebih berkembang dan berimbas pada meningkatnya sektor ekonomi sehingga diharapkan kembali pulih. 

“Apapun rintanganya berusaha maksimal mungkin dan melayani setulus hati kunci keberhasilan,” tulis dia.

Usaha kue subuh sudah dimulai Evi Rohmah Ketua Klaster Kue Subuh Pasar Senen sejak tahun 1992. Awalnya usaha ini hanya skala kecil.

Namun seiring dengan banyaknya pesanan maka Evi mulai mengajarkan tetangganya untuk ikut dalam memproduksi macam kue sehingga saat ini sudah banyak tetangga yang dapat memproduksi kue sendiri.

Berbagai macam kue yang diproduksi oleh ibu Evi dan anggotanya meningkat tatkala hari-hari besar keagamaan. Saat in omzet dari klaster kue subuh pasar senen sebulan mencapai Rp 39 juta dengan 15 anggota. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×